Jelang Larangan Mudik, Bandara Soetta Masih Layani 60 Ribu Penumpang per Hari

3 Mei 2021 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pre-order Tes COVID-19 resmi dibuka hari ini di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
zoom-in-whitePerbesar
Pre-order Tes COVID-19 resmi dibuka hari ini di Bandara Soekarno-Hatta. Foto: Dok. Angkasa Pura II
ADVERTISEMENT
Pemerintah melarang masyarakat mudik di tengah pandemi COVID-19 yang belum bisa diatasi. Kondisi tersebut berdampak juga ke penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Tangerang, Banten, yang belum mengalami lonjakan penumpang saat mendekati Lebaran 2021.
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura II (Persero) mencatat jumlah penumpang masih berada di angka 45 ribu sampai 60 ribu per hari termasuk di akhir pekan.
“Di Bandara Soekarno-Hatta pergerakan per harinya masih di antara 45 ribu sampai 60 ribu penumpang per harinya,” kata VP of Corporate Communication PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, saat dihubungi kumparan pada Senin (3/5).
Yado mengungkapkan jumlah tersebut masih terpantau normal di tengah pandemi COVID-19. Larangan mudik memang sudah diberlakukan, namun Angkasa Pura II belum bisa memastikan mengenai penutupan untuk penumpang komersial.
Meski begitu, Yado menegaskan pihaknya bakal terus menjalankan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 khususnya bagi para penumpang.
“Untuk prokes terus kami jaga dengan konsisten,” ujar Yado.
Calon penumpang berjalan untuk lapor diri sebelum naik pesawat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (23/12/2020). Foto: Muhammad Iqbal/ANTARA FOTO

Ajakan Larangan Mudik

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengajak pejabat di semua tingkat untuk menyosialisasikan larangan mudik Lebaran 2021. Hal ini guna menghindari lonjakan kasus corona seperti yang terjadi tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Doni mengatakan berdasarkan data, terdapat tujuh persen warga akan memaksa mudik. Data itu menunjukkan bahwa terdapat 18,9 juta lebih orang nekat mudik meski dilarang pemerintah.
Ia mengharapkan dengan adanya narasi masif, warga yang hendak nekat mudik bisa sadar dan mengurungkan niatnya. Apalagi saat ini sudah terdapat varian corona baru yang disebut peneliti lebih menular seperti B117 dan varian Eek.
"Kalau sosialisasi larangan mudik terus dilakukan, meskipun pasti tetap ada yang mudik, tapi jumlahnya bisa ditekan," tuturnya.