Jelang Libur Akhir Tahun, Masih Banyak Karyawan Hotel yang Dirumahkan

9 Desember 2020 16:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan kondisi keterisian hotel hingga akhir tahun masih kecil. Berdasarkan data PHRI, hingga kini tingkat keterisian hotel masih sekitar 30 persen.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PHRI Maulana Yusran mengungkapkan, hingga kini para pengusaha hotel belum mempekerjakan kembali sebagian besar pekerja yang dirumahkan.
“Itu kondisi seperti itu belum mempekerjakan kembali karena demand rendah, itu efisiensi dan daya tahan,” ungkapnya kepada kumparan, Rabu (9/12).
Ilustrasi resepsionis hotel memberikan kartu akses kamar pada tamu Foto: Shutter Stock
Maulana menambahkan, hingga kini sebanyak 60 persen dari total pekerja perhotelan yang berjumlah 770 ribu masih dirumahkan dan di-PHK. Rata-rata pengusaha hotel harus mengurangi pekerja hingga 60 persen akibat pandemi.
“Libur dipotong 3 hari itu cukup signifikan (mengurangi pengunjung), selain target berubah, jumlah hari terpecah dua kemudian indikasi pembatalan,” jelasnya.
PHRI mengaku masih kesulitan untuk memprediksi tren keterisian hotel pada libur akhir tahun ini. Sebab, ia menemukan terjadi tren perubahan perilaku pemesanan dari masyarakat. Saat ini, kata Maulana, masyarakat cenderung memesan hotel pada hari H.
ADVERTISEMENT
"Kalau mau bicara akhir tahun agak rumit karena tren pemesanan dari masyarakat last minute booking. Traveler prefer menggunakan kendaraan pribadi day on arrival bukan berarti tidak ada (tapi) persentase tidak banyak," imbuhnya.
Sebelumya diberitakan, pemerintah mengurangi jumlah cuti bersama pada libur akhir tahun 2020. Keputusan ini diambil setelah Menko PMK Muhadjir menggelar rapat koordinasi bersama beberapa menteri hari ini. Berdasarkan hasil rapat tersebut, libur panjang akhir tahun dikurangi 3 hari. Tujuannya untuk menekan penyebaran virus corona.