Jelang Pengumuman Kabinet Jokowi, Sentimen Pasar Saham Relatif Positif

21 Oktober 2019 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo saat pelantikan presiden dan wakil presiden 2014-2024 di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Minggu (20/10/2019). Foto: AFP
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo saat pelantikan presiden dan wakil presiden 2014-2024 di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Minggu (20/10/2019). Foto: AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, akan mengumumkan susunan kabinet untuk masa pemerintahan periode 2019-2024 pada Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, menilai pasar saham akan menyambut positif pengumuman tersebut. Apalagi, pada proses pelantikan kemarin, semuanya berlangsung aman.
"Dari sisi pelantikan kan sudah relatif aman. Maka bisa kasih imbas positif buat pasar," ujar Reza ketika dihubungi kumparan, Senin (21/10).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau membuka perdagangan hari ini. Pada perdagangan preopening, IHSG sudah bergerak menguat 15,942 poin (0,26 persen) ke 6.207,889.
Mengawali perdagangan Senin (21/10), IHSG dibuka menguat 24,829 poin (0,40 persen) ke 6.216,776. Sementara indeks LQ45 juga dibuka menguat 4,880 poin (0,50 persen) ke 979,478.
Seluruh indeks sektoral menguat. Penguatan paling tajam terjadi di sektor pertanian yang naik 0,60 persen.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, Ia tak menyangkal kondisi pasar akan terus berdinamika. Termasuk setelah keluarnya nama-nama menteri utama yang memegang bidang perekonomian.
"Next-nya nama-nama menteri yang diharapkan bisa memberikan nama yang direspons baik oleh pasar. Terutama yang terkait dengan ekonomi dan pengembangannya," kata dia.
Senada, Analis dari Anugerah Mega Investama, Hans Kwee, mengatakan jelang pengumuman kabinet ini, pasar saham menyambutnya positif.
"Pasar menanti susunan kabinet sebagai sentimen positif," ujar Hans Kwee.
Ilustrasi pergerakan saham. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Kendati demikian, Kwee menjelaskan kondisi pasar saat ini masih didominasi pengaruh global. Sebab, pasar berfokus mencermati kesepakatan perang dagang antara AS dan China.
"Minggu lalu pasar diwarnai harapan yang turun naik terkait kesepakatan perang dagang," kata dia.
AS akan menunda kenaikan tarif impor yang semula akan dimulai pekan depan. Sedangkan China direncanakan akan membeli antara USD 40 miliar dan USD 50 miliar produk pertanian AS.
ADVERTISEMENT
Namun, pasar lantas menjadi khawatir karena Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kenaikan tarif Desember terhadap produk China akan dilakukan jika kesepakatan tidak tercapai.
"Pejabat AS dan China mengatakan, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum kesepakatan dapat dicapai," ujarnya.