Jokowi Ajak APEC Fokus Perkuat Kerja Sama pada Tiga Hal

13 November 2021 7:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. Foto: Lukas/BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menghadiri APEC Economic Leaders Retreat 2021, melalui konferensi video, Jumat (16/07/2021) malam. Foto: Lukas/BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Partnership (APEC) untuk bergegas berbenah dengan memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan di tengah pemulihan ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diutarakan oleh Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC ke-28 yang digelar secara virtual. Jokowi mengikuti KTT tersebut dari Novotel Lombok Resort and Villa, Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Jumat, 12 November 2021.
"Kita harus memperkuat kerja sama untuk bangkit bersama, kuat bersama, dan berkelanjutan. Oleh karena itu, saya mengajak APEC untuk fokus pada tiga hal. Pertama, kita harus segera membuka mobilitas yang aman di kawasan, untuk mempercepat pemulihan ekonomi," ujar Jokowi dalam keterangan resmi, Sabtu (13/11).
Presiden Jokowi hadiri KTT APEC 2020 secara Virtual. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Jokowi, seluruh ekonomi APEC harus bersama-sama mempercepat pencapaian target cakupan vaksinasi di kawasan. Selain itu, juga menyepakati pengaturan jalur khusus bagi pelaku perjalanan tervaksinasi antarekonomi APEC.
ADVERTISEMENT
Kedua, Jokowi mendorong ekonomi APEC untuk mewujudkan ekosistem rantai pasok global yang lebih tangguh. Menurutnya, disrupsi terhadap rantai pasok dan logistik global memiliki dampak ekonomi yang besar.
Lebih jauh, Jokowi menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 telah mengajarkan semua negara bahwa rantai pasok global yang hanya bertumpu pada satu atau dua negara sangat rawan, terutama untuk proses produksi vaksin, obat, alat-alat kesehatan, dan produk-produk penting lainnya.
"Kita harus mengoreksinya dengan membangun rantai pasok dunia yang lebih merata di kawasan, untuk memitigasi risiko serupa di kemudian hari. Biaya pengangkutan kontainer yang saat ini naik sampai tiga kali lipat dibandingkan sebelum pandemi juga memukul eksportir dan importir. Akar masalah harus dicari dan segera kita selesaikan," jelasnya.
Ilustrasi kontainer Foto: Pexels/Pixabay
Ketiga, Jokowi mendorong transisi menuju pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau. Jokowi berpandangan bahwa pembangunan ekonomi berkelanjutan dan hijau adalah masa depan ekonomi dunia dan sebuah keniscayaan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, kebijakan pembangunan harus menyeimbangkan antara pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan mengatasi perubahan iklim. Menurut Jokowi, semuanya harus win-win dan berimbang, dan bukan dengan pendekatan zero-sum di antara tiga tujuan itu.
"APEC harus dapat memfasilitasi investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi rendah karbon. Transisi berkelanjutan dan hijau harus semakin diintegrasikan ke dalam berbagai ranah kerja sama APEC," tandasnya.
Turut mendampingi Jokowi dalam KTT tersebut yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.