Jokowi Anggarkan Rp 75 T untuk Belanja APD hingga Hand Sanitizer

31 Maret 2020 17:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait antisipasi mudik Lebaran melalui telekonferensi bersama jajaran terkait dari Istana Kepresidenan Bogor. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas terkait antisipasi mudik Lebaran melalui telekonferensi bersama jajaran terkait dari Istana Kepresidenan Bogor. Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganggarkan Rp 75 triliun untuk bidang kesehatan dalam menangani dampak virus corona. Sektor kesehatan memang menjadi prioritas pertama dalam upaya mengatasi virus corona.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengungkapkan dana Rp 75 triliun itu akan dimanfaatkan salah satunya untuk pembelian Alat Pelindung Diri (APD) sampai hand sanitizer.
“Penyiapan anggaran untuk dukungan untuk bidang kesehatan sebesar Rp 75 triliun akan digunakan untuk perlindungan tenaga kesehatan, terutama pembelian APD,” kata Jokowi, Selasa (31/3).
“Pembelian alat-alat kesehatan yang dibutuhkan, seperti test kit, reagen, ventilator, hand sanitizer dan lain-lain sesuai standar yang ditetapkan Kementerian Kesehatan,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
Dana tersebut akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan 132 rumah sakit rujukan bagi penanganan pasien COVID-19 termasuk di Wisma Atlet. Selain itu, akan dimaksimalkan sebagai pemberian insentif kepada para dokter.
Dokter spesialis mendapatkan intensif Rp 15 juta per bulan, dokter umum Rp 10 juta per bulan, perawat Rp 7,5 juta per bulan, dan tenaga kesehatan lainnya Rp 5 juta per bulan.
ADVERTISEMENT
“(Untuk) santunan kematian tenaga medis Rp 300 juta. Dukungan tenaga medis, serta penanganan kesehatan lainnya,” terang Jokowi.
Total Jokowi memberikan tambahan belanja dan pembiayaan APBN 2020 untuk penanganan virus corona mencapai Rp 405,1 triliun. Selain Rp 75 triliun untuk bidang kesehatan, ada juga Rp 110 triliun untuk social safety net, Rp 70,1 triliun untuk insentif perpajakan dan stimulus KUR.
Ada juga Rp 150 triliun yang dialokasikan untuk pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional. Hal itu termasuk restrukturisasi kredit dan penjaminan serta pembiayaan untuk UMKM dan dunia usaha untuk menjaga daya tahan dan pemulihan ekonomi.