Jokowi Bicara Resesi Ekonomi, Sebelumnya IMF - Bank Dunia Sudah Pernah Ingatkan

15 April 2020 7:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo mengenakan masker dan sarung tangan saat tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo mengenakan masker dan sarung tangan saat tinjau Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengingatkan semua menterinya bersiap menghadapi resesi ekonomi global di tahun ini. Apalagi, semua negara termasuk Indonesia kini tengah menghadapi persoalan wabah corona yang berdampak juga pada perekonomian.
ADVERTISEMENT
"Kita harus bicara apa adanya. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi cukup tajam, tapi ini bukan hanya terjadi di negara kita tapi juga di negara lain juga sama, mengalami hal yang sama hampir semua negara di dunia," kata Jokowi dalam sidang kabinet yang berlangsung Selasa (14/4).
Untuk itu, Jokowi meminta agar dibuatkan skenario dalam mengatasi ancaman resesi. Menurutnya, semua harus dikerjakan dengan optimistis. Sehingga, masalah yang dihadapi bisa diselesaikan dengan baik.
Dalam catatan kumparan, ini bukan kali pertama Presiden Jokowi mengingatkan ancaman resesi global, termasuk dampaknya ke Indonesia. Hal yang sama pernah dia sampaikan, saat membuka Munas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin, 16 September 2019.
ADVERTISEMENT
"Kemungkinan potensi resesi 1,5 tahun yang akan datang mulai dikalkulasi, dihitung-hitung dan beberapa negara sudah masuk proses resesi ekonomi. Oleh sebab itu kita harus mempersiapkan diri dan kita mampu mengambil peluang yang ada sehingga menguntungkan negara kita," katanya.
Di antara dua kali kesempatan berbicara soal resesi ekonomi, Presiden Jokowi juga pernah diingatkan oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank). Hal itu diakui oleh Jokowi sendiri.
Jokowi menceritakan, dalam pertemuannya dengan Managing Director IMF Kristalina Georgieva dan Presiden Bank Dunia David Malpass, Indonesia diingatkan untuk berhati-hati dalam menghadapi gejolak ekonomi dunia.
Jokowi menjelaskan, dunia saat ini tengah dihadapi berbagai macam gejolak ekonomi. Pertumbuhan ekonomi pun terus menyusut.
ADVERTISEMENT
"Negara yang dulu tumbuh 7 persen jadi minus, dulu 9 persen jadi 4 persen, dari 6 persen jadi 0,5 persen," ucapnya.
Dengan kondisi tersebut, kata Jokowi, Indonesia patut bersyukur masih bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen. "Kita patut mensyukuri pertumbuhan masih di atas 5 persen," kata Jokowi menyinggung soal resesi ekonomi saat itu.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!