Jokowi: Dapat Blok Rokan, Pertamina Jadi Perusahaan Papan Atas Dunia

2 Agustus 2018 13:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden RI, Joko Widodo di GIIAS 2018. (Foto:  Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI, Joko Widodo di GIIAS 2018. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Selasa (31/7), pemerintah resmi mengambil keputusan untuk menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pasca 2021 kepada PT Pertamina (Persero). Blok Rokan merupakan ladang minyak dengan cadangan terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pada 2021 Pertamina akan naik kelas menjadi selevel dengan perusahaan-perusahaan minyak papan atas dunia karena mendapatkan Blok Rokan.
"Dengan mengelola Blok Rokan, Insyaallah, Pertamina akan sejajar dengan perusahaan minyak papan atas dunia dengan penguasaan 60 persen produksi migas nasional pada tahun 2021," kata Jokowi seperti dikutip kumparan dari akun Facebook resminya, Kamis (2/8).
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.220 km2 saat ini masih mampu menghasilkan minyak hingga 210.000 barel per hari (BOPD), sekitar 26 persen dari total produksi minyak nasional saat ini.
Jokowi mengatakan, Blok Rokan memiliki 96 lapangan. Tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik, yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak.
ADVERTISEMENT
"Ini akan meningkatkan kontribusi Pertamina terhadap produksi migas nasional yang sekarang 23 persen. Sejauh ini, porsi Pertamina terhadap produksi migas nasional telah meningkat menjadi 36 persen tahun ini, dan 39 persen tahun 2019 saat blok migas terminasi mulai aktif dikelola Pertamina," ujarnya.
Pompa angguk di sumur minyak. (Foto: instagram @daririsang)
zoom-in-whitePerbesar
Pompa angguk di sumur minyak. (Foto: instagram @daririsang)
Jokowi menegaskan, keputusan pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan pada Pertamina pasca 2021 didasari oleh pertimbangan bisnis dan ekonomi, bukan karena pertimbangan politis. Proposal yang ditawarkan Pertamina lebih menarik ketimbang Chevron.
"Atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi, pemerintah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada PT Pertamina (Persero) dengan proposal pengajuan Signature Bonus sebesar USD 784 juta dan nilai komitmen pasti USD 500 juta," tutupnya.