Jokowi: Ekspor Barang Mentah Ditata, Harus Setengah Jadi atau Jadi

30 Oktober 2019 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo, Selasa (23/7). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo, Selasa (23/7). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah tengah berupaya melakukan transformasi agar Indonesia tak lagi menjadi eksportir barang-barang mentah. Hilirisasi didorong agar Indonesia menjadi eksportir barang setengah jadi atau barang jadi.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas perdananya menekankan hal itu pada para menteri perekonomian. Dia ingin ada hilirisasi industri yang tentunya bisa memberikan keuntungan lebih. Kegiatan ekspor yang dimaksud merujuk pada barang mentah seperti nikel hingga batubara yang harus diolah terlebih dahulu sebelum diekspor.
"Transformasi ekonomi ke industrialisasi hilirisasi. Dari sebelumnya ekspor bahan mentah nikel bauksit, alumina, batubara. Satu persatu harus ditata agar ekspornya dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi," kata Jokowi di Kantor Presiden,Jakarta, Rabu (30/10).
"Ini adalah nilai tambah yang memberikan daya saing ke negara kita," imbuhnya.
Tak ingin kerja sendiri, Jokowi juga permintaannya itu melibatkan banyak pihak. Termasuk bagi UMKM hingga industri di pedesaan. Sehingga, jika berhasil akan memberi dampak bagi semua pihak.
ADVERTISEMENT
"Saya minta langkah percepatan segera dilakukan termasuk insentif bagi UMKM dan industri di pedesaan. Hati-hati kalau kita bisa menyentuh ini akan memberikan dampak besar ke ekonomi kita," jelasnya.
Diketahui, permintaan Jokowi ini secara tak langsung berkaitan dengan kebijakan yang sudah dikeluarkan KePala BKPM Bahlil Lahadalia soal larangan ekspor nikel.
Tujuannya, kata dia, agar ekspor bernilai lebih dan bijih nikel yang tidak diekspor mentah bisa dimanfaatkan dalam negeri.