Jokowi: Perang Dagang saat Ini Seperti Game of Thrones

12 Oktober 2018 10:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat melakukan Opening Remarks di Annual Meetings IMF-WB 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat melakukan Opening Remarks di Annual Meetings IMF-WB 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018). (Foto: Ema Fitriyani/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam sambutannya pagi ini saat membuka Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memaparkan kondisi perekonomian global.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, keterbukaan ekonomi telah memberikan banyak keuntungan dalam beberapa dekade terakhir, baik pada negara berkembang maupun negara maju.
Tapi, keterbukaan ekonomi tersebut terancam oleh perang dagang. Jokowi menyebut situasi ini mirip dengan cerita TV Series asal Amerika Serikat (AS), Game of Thrones.
"Akhir-akhir ini, hubungan antarnegara-negara ekonomi maju semakin lama semakin terlihat seperti Game of Thrones. Balance of power dan aliansi antarnegara-negara ekonomi maju sepertinya tengah mengalami keretakan. Lemahnya kerja sama dan koordinasi telah menyebabkan terjadinya banyak masalah. Seperti peningkatan drastis harga minyak mentah dan juga kekacauan di pasar mata uang yang dialami negara-negara berkembang," kata Jokowi di Bali, Jumat (12/10).
Jokowi menambahkan, perang dagang saat ini serupa dengan pertarungan antar klan dalam cerita Game of Thrones. Pertarungan untuk menjadi yang paling berkuasa itu membawa kejayaan pada satu klan dan merugikan klan lainnya.
ADVERTISEMENT
"Dalam serial Game of Thrones, sejumlah Great Houses, Great Families bertarung hebat antara satu sama lain, untuk mengambil alih kendali 'The Iron Throne'. 'Mother of Dragons' menggambarkan siklus kehidupan. Perebutan kekuasaan antar-para 'Great Houses' itu bagaikan sebuah roda besar yang berputar. Seiring perputaran roda, satu Great House tengah berjaya, sementara House yang lain menghadapi kesulitan dan setelahnya, House yang lain Berjaya, dengan menjatuhkan House yang lain," tutur Jokowi.
Jokowi melanjutkan, di tengah pertarungan itu, para aristokrat lupa bahwa ada bahaya besar yang mengancam semua pihak, yaitu serbuan mayat hidup (White Walker) dari utara. Jika semua klan tak bersatu, semuanya akan mati dibunuh mayat hidup.
"Tatkala para Great Houses sibuk bertarung satu sama lain, mereka tidak sadar adanya ancaman besar dari utara. Seorang evil winter, yang ingin merusak dan menyelimuti seluruh dunia dengan es dan kehancuran," ucapnya.
The Night King di 'Game of Thrones'. (Foto: Game of Thrones)
zoom-in-whitePerbesar
The Night King di 'Game of Thrones'. (Foto: Game of Thrones)
Untuk menghadapi serbuan itu, semua klan harus bersatu. Persis seperti serial Game of Thrones, Jokowi mengajak semua negara bersatu menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang merugikan semua negara. Maka perang dagang harus dihentikan.
ADVERTISEMENT
"Dengan adanya kekhawatiran ancaman Evil Winter tersebut, akhirnya mereka sadar: tidak penting siapa yang duduki di 'Iron Throne'. yang penting adalah kekuatan bersama untuk mengalahkan Evil Winter agar bencana global tidak terjadi. Agar dunia tidak berubah menjadi tanah tandus yang porak poranda yang menyengsarakan kita semua," tutupnya.