news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Ingin Ada Terobosan Penerapan Industri 4.0

3 September 2019 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas terkait percepatan peta jalan penerapan industri 4.0 di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (3/8).
ADVERTISEMENT
Sama seperti ratas pada umumnya, Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri terkait seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Rini Soemarno hingga Menperin Airlangga Hartarto.
Jokowi menekankan, penerapan industri yang sudah diluncurkan di tahun 2018 ini seharusnya bisa menghadapi perubahan-perubahan global. Dia pun ingin mendengarkan evaluasi terkait kinerja yang sudah dilakukan pemerintah.
"Saya ingin mendengar laporan implementasinya dan ini kita perlukan agar langkah-langkah kita menghadapi perubahan global yang sangat cepat. Terutama datangnya revolusi industri. Betul-betul jelas, terukur, terintegrasi dan juga untuk menuju ke negara industri yang tangguh," tegas Jokowi.
Jokowi menekankan agar harus ada terobosan baru yang dikeluarkan pemerintah untuk menerapkan industri 4.0. Khususnya dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Salah satu terobosan yaitu dengan mempermudah regulasi penerapan jenis model industri tersebut.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kiri) memimpin rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
"Kita harus berani berubah, berani melakukan berbagai lompatan dan langkah-langkah terobosan yang dimulai dari perbaikan regulasi yang tidak sinkron, peningkatan kualitas SDM, membangun ekosistem inovasi industri yang baik, peningkatan insentif-insentif untuk investasi di bidang teknologi, mendesain ulang zona-zona industri sampai dengan perbaikan alur aliran bahan materialnya, " jelasnya.
Adapun dalam terobosan itu, Jokowi mengkhususkan pada beberapa industri mulai dari makan minuman (mamin) hingga elektronik agar lebih memberikan keuntungan.
"Lima sektor industri prioritas yang sudah sering kita bicarakan yaitu di industri mamin, tekstil dan busana, otomotif, kimia dan elektronik," lanjutnya.
Tentunya, jika aspek tersebut bisa dipenuhi, maka menurutnya bisa mampu meningkatkan produk domestik bruto secara signifikan dan bisa mendorong peningkatan ekspor dan investasi.
ADVERTISEMENT
"Tidak kalah pentingnya adalah peningkatan lapangan pekerjaan baru yang bisa menampung lebih banyak lagi tenaga-tenaga kerja di negara kita," pungkasnya.