news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Ingin Divestasi Saham PT Vale Indonesia Dipercepat

23 September 2019 19:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo saat meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8). Foto: Antara/Agus Salim
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo saat meninjau Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (30/8). Foto: Antara/Agus Salim
ADVERTISEMENT
Rencana divestasi saham dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO) ke pemerintah terus diupayakan agar bisa terealisasi secara maksimal.
ADVERTISEMENT
Hal itu ditandai dengan bertemunya Presiden Direktur Vale Indonesia Nicholas Kanter dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/9).
Dari pertemuan itu, Jokowi sudah mendapatkan kejelasan terkait dengan realisasi 20 persen saham PT Vale Indonesia ke pemerintah nanti. Kanter menjelaskan, dari Jokowi sendiri menginginkan agar divestasi bisa dilakukan pada bulan Oktober mendatang.
"Kan dia (presiden) bilang akan dipercepat. Jadi Insyaallah nih doain aja ya," kata Kanter saat menjawab pertanyaan media di Kompleks Istana Kepresidenan.
Lokasi tambang Nikel Milik PT Vale Indonesia Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Tak hanya itu, dalam prosesnya nanti, dari Jokowi hingga para menteri kabinet dipastikan akan membantu percepatan divestasi, meski untuk detailnya belum diketahui dengan jelas.
"Presiden untuk divestasi akan membantu untuk mempercepat prosesnya. Jadi belum disebutkan detail bagaimananya tapi pak presiden dan menterinya bilang akan membantu mempercepat supaya kepastian mengenai divestasi bisa terjadi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tentunya, percepatan divestasi itu sejalan dengan rencana investasi PT Vale ke Indonesia, khususnya dengan rencana pembangunan smelter yang baru.
"Jadi grup Vale ingin memberikan beberapa komitmen bahwa mereka mau stay long di Indonesia. Mengenai investasi yang kita mau invest di Indonesia dan kita mau tinggal di Indonesia long term," pungkasnya.