news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Ingin Kertajati Terhubung dengan Tol dan Pelabuhan Patimban

24 Mei 2018 13:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Bandara Kertajati, Majalengka. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, di Majalengka. Hal ini ditandai dengan penerbangan resmi perdana yang mendarat di bandara kedua di Jawa Barat itu, setelah Bandara Husein Sastranegara di Bandung.
ADVERTISEMENT
Pesawat Kepresidenan RI1 menjadi pesawat pertama yang mengaspal di landas pacu Bandara Kertajati, pada Kamis (24/5) sekitar pukul 09.35 WIB. Dalam acara peresmian, Presiden mengharapkan keberadaan bandara itu memberi dampak positif bagi perekonomian dan bisa diintegrasikan dengan infrastruktur transportasi lain.
“Bandara kita harap juga terintegrasi dengan Pelabuhan Patimbun. Karena jarak Patimbun cukup jauh, sehingga kalau terintegrasi akan memudahkan memberikan fasilitas pelayanan kepada investor,” kata Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan Bandara Kertajati.
Pelabuhan Patimban sendiri berada di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jaraknya ke Kabupaten Majalengka sekitar 120 kilometer. Kedua kota tersebut saat ini terhubung oleh tol Cipali. Sedangkan dari Bandung, Kertajati nantinya bisa diakses melalui tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan) yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Pendaratan resmi pertama di Bandara Kertajati (Foto: Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Pendaratan resmi pertama di Bandara Kertajati (Foto: Biro Setpres)
Menurut Presiden, dengan sistem transportasi yang terintegrasi akan memudahkan masuknya investasi. “Kita berharap pertumbuhan ekonomi Jawa Barat bisa lebih pesat dan lebih cepat,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
Presiden juga mengapresiasi pola pembiayaan proyek bandara ini, yang tak mengandalkan dana APBN. Sebagai sebuah uji coba dari aspek pembiayaan, Jokowi menilai ini sudah berhasil. Presiden berharap model pendanaan pembangunan seperti ini bisa diimplementasikan di proyek lain sehingga terjadi percepatan pembangunan di masyarakat.
Mengutip Laporan Tahunan 2016 PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), untuk fasilitas darat bandara menelan dana Rp 2,2 triliun. Dari dana sebesar itu, 70%-nya (Rp 1,54 triliun) merupakan ekuitas dan 30% selebihnya (Rp 0,66 triliun) pinjaman. Dari total ekuitas, 51% (Rp 785,4 miliar) merupakan investasi dari Pemprov Jawa Barat dan sisanya 49% (Rp 754,6 miliar) berasal dari mitra strategis di proyek ini.