Jokowi ke Bos PLN & Pertamina: Banyak yang Mau Investasi, Tapi Birokrasi Ruwet

20 November 2021 17:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi berdialog dengan perwakilan pegawai PT Pertamina Hulu Rokan di Istana Negara. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi berdialog dengan perwakilan pegawai PT Pertamina Hulu Rokan di Istana Negara. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegur jajaran Komisaris dan Direksi Pertamina serta PLN. Menurut Jokowi, ada banyak investor yang sedianya tertarik untuk berinvestasi di Pertamina dan PLN. Namun sayangnya, investasi terhambat oleh buruknya sistem birokrasi di kedua perusahaan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya investasi yang ingin masuk ke Pertamina ke PLN ini ngantre dan banyak sekali. Tapi ruwetnya itu ada di birokrasi kita dan di BUMN sendiri,” ujar Jokowi dalam pertemuan dengan jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina serta PLN di Istana Negara, Sabtu (20/11).
“Saya ini orang lapangan. Saya kadang-kadang pengin marah untuk sesuatu yang saya tahu tapi kok sulit banget dilakukan. Sesuatu yang gampang tapi kok sulit dilakukan. Kok enggak jalan-jalan,” sambungnya.
Jokowi pun lantas meminta jajaran Pertamina dan PLN untuk memperbaiki sistem birokrasi mereka terutama yang menyangkut soal investasi. Menurut Jokowi, birokrasi yang baik akan mencerminkan kualitas profesionalisme sebuah perusahaan.
Jokowi mengakui bahwa keputusan investasi memang ada di tangan perusahaan. Namun PLN dan Pertamina juga tidak boleh lupa bahwa sebagai BUMN, pemerintah juga memiliki agenda besar di dalamnya. Ada strategi besar yang juga dibebankan pada perusahaan-perusahaan pelat merah ini demi sebuah tujuan yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
“Itulah pentingnya antara profesionalisme perusahaan dan kepentingan negara, bisa berjalan dengan beriringan,” ujarnya.
Jokowi juga mengingatkan apabila sudah menerima komitmen investasi, maka perseroan pun harus langsung gerak cepat untuk merealisasikannya. Sebab saat ini kondisi bisnis global tengah mengalami perubahan yang sangat dinamis. Semakin lama ditunda, maka kondisinya akan berubah lagi.
“Kalau udah ada rencana yang kita sepakati jangan ngulur-ngulur. Meskipun ada rencana besar setiap saat bisa berubah karena memang dunianya berubah. Dan kesempatan itu untuk berinvestasi di Pertamina di PLN itu terbuka sangat lebar. Saudara-saudara harus terbuka, membuka pintunya lebar-lebar. Keterbukaan itu yang saya inginkan. Yang juga diinginkan UU Cipta Kerja,” ujarnya.