Jokowi ke Putin: RI Ingin Perang Berakhir dan Pasokan Pangan hingga Energi Pulih

1 Juli 2022 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Rusia. Foto: kremlin.ru
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pertemuan Presiden Jokowi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin, Rusia. Foto: kremlin.ru
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menegaskan Indonesia tidak mempunyai kepentingan lain selain perang segera berakhir dan rantai pasokan pangan global kembali pulih.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan saat bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Moskow, Kamis (30/6) waktu setempat. Menurut dia, persoalan pangan dan energi sangat berdampak pada masyarakat seluruh dunia.
"Saya ingin mengatakan bahwa Indonesia tidak memiliki kepentingan lain selain keinginan agar perang segera berakhir dan agar rantai pasokan pangan, pupuk, dan energi segera dipulihkan, karena ini berdampak pada kehidupan ratusan juta bahkan miliaran orang," kata Jokowi seperti dikutip Jumat (1/7).
Jokowi menyerukan kepada para pemimpin dunia untuk menemukan kembali semangat multilateralisme, semangat perdamaian dan kerja sama. "Hanya semangat ini yang akan memungkinkan kita untuk mencapai kedamaian," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan menghargai bahwa Putin menjamin keamanan pasokan makanan dan pupuk tidak hanya dari Rusia, tetapi juga dari Ukraina.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mendukung upaya PBB untuk mengintegrasikan kembali produk makanan dan pupuk Rusia, dan produk makanan Ukraina ke dalam rantai pasokan global.
"Secara khusus, sehubungan dengan pasokan dari Ukraina melalui laut, Putin mengatakan bahwa dia memberikan jaminan," katanya.
Sementara itu, Putin menilai ketidakseimbangan pasar pangan dunia adalah konsekuensi langsung dari kebijakan ekonomi makro yang tidak bertanggung jawab dari beberapa negara.
Presiden Jokowi saat bertemu Presiden Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
Menurut Putin, alih-alih mengakui kebijakan ekonominya salah arah, negara-negara Barat semakin mengacaukan produksi pertanian global dengan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia.
"Negara-negara Barat semakin mengacaukan produksi pertanian global dengan memberlakukan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia, dan memperumit asuransi kapal dengan biji-bijian dan bank. Pembayaran berdasarkan kontrak perdagangan," kata Putin.
ADVERTISEMENT
Putin memastikan Rusia siap sepenuhnya memenuhi permintaan produsen pertanian di Indonesia dan negara-negara sahabat lainnya untuk pupuk nitrogen, fosfor dan kalium serta bahan baku untuk produksi mereka.
"Pangsa pupuk mineral Rusia di pasar dunia mencapai 11 persen dan melebihi 20 persen dalam beberapa varietas. Tahun lalu, kami mengirim 37 juta ton produk ini ke luar negeri," ujarnya.
Putin menegaskan Rusia akan terus memenuhi dengan itikad baik semua kewajiban kontraktual untuk pasokan makanan, pupuk, sumber daya energi, dan barang-barang penting lainnya.