Jokowi Kembali Singgung Pemda, Minta Pengadaan Barang 100 Persen Lokal

10 Juli 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menjadi inspektur upacara HUT ke-78 Bhayangkaran di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (1/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat menjadi inspektur upacara HUT ke-78 Bhayangkaran di Lapangan Monas, Jakarta, Senin (1/7/2024). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jokowi meminta bupati mempertahankan inflasi yang saat ini berada di angka 2,5 persen. Selain mempertahankan inflasi, dia juga minta kepala daerah memperhatikan serapan anggaran, khususnya penggunaan produk dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Ini yang saya cek ini masih di angka 41 persen. Penggunaan produk dalam negerinya masih 41 persen untuk kabupaten dan kota. 41 persen masih kecil. Artinya selain itu berarti produk-produk impor. Hati-hati," kata Jokowi di APKASI di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/7).
Menurut dia, mengumpulkan uang dari penerimaan negara sangat sulit, sehingga terlalu sayang jika rupiah yang terkumpul jadi penerimaan negara dan ditransfer ke pemda malah dibelikan produk impor.
"Yang dapat manfaat adalah negara lain. Ini perlu saya ingatkan beli produk-produk kita sendiri. Saya ingatkan mengumpulkan anggarannya itu sangat sulit sekali, jadi gunakan 100 persen untuk pengadaan barang dan jasa itu produk-produk dalam negeri," tegasnya.
Presiden Jokowi (kiri) bersama Bupati Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Devi Suhartoni (kanan) melambaikan tangan ke arah warga saat meninjau RSUD Rupit, Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, Kamis (30/5/2024). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Dalam kompetisi antarnegara, katanya, bukan lagi negara besar yang mengalahkan negara kecil, tapi negara cepat yang mengalahkan negara yang lambat.
ADVERTISEMENT
Meski mengakui 5 tahun ke belakang adalah momen yang tidak mudah bagi Indonesia, Jokowi mengatakan hal itu membuat Indonesia semakin matang dan dewasa.
"Betapa kita semakin matang, betapa kita semakin dewasa, semakin pintar mengelola daerah kabupaten-provinsi, mengelola negara, mengelola keuangannya, dalam mengambil kebijakannya mengelola anggaran, karena masa-masa 5 tahun ke belakang betul-betul sebuah pengalaman yang tidak mudah," pungkasnya.