Jokowi: Kenaikan Inflasi Jadi Momok Semua Negara

18 Agustus 2022 10:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pengantar RUU APBN tahun anggaran 2023 beserta nota keuangannya pada rapat Paripurna DPR pembukaan masa persidangan I DPR tahun sidang 2022-2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kenaikan inflasi saat ini menjadi permasalahan yang dihadapi semua negara. Meski begitu, ia memastikan sejauh ini inflasi di Indonesia masih bisa dikendalikan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) di Juli 2022 menunjukkan kenaikan atau inflasi sebesar 0,64 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm). Sementara secara tahunan (yoy), menunjukkan inflasi hingga 4,94 persen.
"Coba lihat sekarang inflasi tadi disampaikan Pak Gubernur BI, Pak Menko Ekonomi di angka 4,49 persen. Lihat negara-negara lain tinggi-tinggi banget di atas 5 persen, ada yang sudah 79 persen, Uni Eropa 8,9 persen, Amerika sudah 9,1 persen, kemarin turun jadi 8,5 persen. Ini jadi momok semua negara," kata Jokowi saat Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Tahun 2022, Kamis (18/8).
Untuk mengatasi kenaikan inflasi, Jokowi meminta semua pihak khususnya yang ada di Tim Pengendali Inflasi untuk bekerja secara maksimal. Ia tidak mau inflasi di Indonesia tidak akan melambung. Ia meminta inflasi turun di bawah 3 persen.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengembalikan lagi ke angka di bawah 3 persen selesai, wong kita barangnya juga ada kok," ujar Jokowi.
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyinggung provinsi yang inflasinya masih tinggi. Ia menegaskan semua kondisi atau permasalahan yang menyebabkan inflasi tinggi harus segera diselesaikan.
"Ini 5 provinsi yang inflasinya di atas 5 persen, Jambi hati-hati sudah berada di angka 8,55 persen, Sumatera Barat di angka 8,01 persen, Bangka Belitung 7,77 persen, Riau angka 7,04 persen, Aceh di angka 6,97 persen," ungkap Jokowi.
"Tolong ini dilihat secara detail yang menyebabkan ini apa? Agar bisa kita selesaikan bersama dan bisa turun lagi di bawah 5 persen dan syukur di bawah 3 persen," tambahnya.