Jokowi: Kita Impor Petrokimia Gede Banget, Picu Defisit

6 Desember 2019 19:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi keterangan kepada wartawan usai meresmikan jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, Jumat (6/12). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi keterangan kepada wartawan usai meresmikan jalan Tol Kunciran-Serpong sepanjang 11,2 km, Jumat (6/12). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti impor petrokimia yang mencapai Rp 317 triliun. Menurut Jokowi, jumlah itu membuat defisit neraca berjalan melebar.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan harus ada substitusi produk petrokimia, sehingga bisa diproduksi di dalam negeri. Untuk itu, semua pihak yang masuk dalam penanaman modal dan berkaitan dengan petrokimia akan diberikan insentif perpajakan seperti tax holiday.
“Sehingga kita tidak usah impar impor lagi untuk produk kimia, bisa kita produksi dalam negeri. Target kita 3-4 tahun rampung. Karena bukan Chandra Asri tapi ada juga investasi lain, penanaman modal perusahaan lain yang mulai masuk ke petrokimia karena gede banget,” kata Jokowi di Gerbang Tol Parigi, Tangerang Selatan, Jumat (6/12).
“Impor kita untuk petrokimia itu gede banget hampir Rp 317 triliun, gede banget. Itu yang menyebabkan defisit transaksi berjalan kita, yang menyebabkan defisit neraca perdagangan kita di situ,” tambahnya.
Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baru Polyethylene milik PT Chandra Asri Petrochemical Tbk di Cilegon, Banten, Jumat (6/12). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Sehingga, Jokowi menegaskan harus ada substitusi atau produk impor dikurangi agar neraca membaik. Jokowi lalu membeberkan pemerintah sudah menyiapkan langkah-langkah seperti mempercepat realisasi B30.
ADVERTISEMENT
“Itu kan banyak. Bukan hanya Petrokimia. Nanti ada B20, B30 sebentar lagi. Nanti tanggal 20-an kita akan launching yang B30. Itu juga akan mengurangi impor minyak,” ungkap Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengungkapkan harga avtur yang sudah mulai turun drastis. Sebab, kata Jokowi, avtur bisa diproduksi juga dalam negeri.
“Gas elpiji nanti terdiversifikasi, Batu Bara juga bisa kita potong kurangi lagi, dan akan mengurangi semuanya,” tutur Jokowi.