Jokowi Klaim Pasokan Melimpah, Pedagang Pasar Sebut Minyak Goreng Masih Susah

19 Mei 2022 19:18 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membawa jerigen untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor di Desa Mlati Lor, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (13/4/2022). Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warga membawa jerigen untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor di Desa Mlati Lor, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (13/4/2022). Foto: Yusuf Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menyebut stok minyak goreng curah di pasaran masih susah. Ini disampaikan buat menanggapi klaim Presiden Jokowi soal sudah melimpahnya pasokan minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Jokowi pada hari ini mengumumkan bakal kembali dibolehkannya ekspor CPO dan turunannya, setelah kurang lebih 20 hari dilarang pemerintah. Jokowi mengungkapkan kebijakan itu cukup efektif menurunkan harga serta membuat pasokan minyak goreng melimpah.
"Presiden mengharapkan agar HET bisa terpenuhi di pasar tradisional dan barang melimpah. Tetapi faktanya kami belum mendapati minyak goreng curah itu cukup melimpah di pasar tradisional," pungkas Sekretaris Jenderal DPP Ikappi Reynaldi Sarijowan.
Menurut Reynaldi, asosiasi pedagang pasar menilai dicabutnya larangan ekspor sebagai bukti ketidaksiapan menteri teknis menjalankan regulasi.
Presiden Joko Widodo mengecek ketersediaan minyak goreng di sejumlah lokasi pasar dan toko swalayan di Yogyakarta, Minggu (13/3/2022). Foto: Twitter/@setkabgoid
Mereka kemudian menyampaikan kekecewaan terhadap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian serta Menteri Perdagangan.
Sedangkan soal ekspor, Ikappi menilai sudah seharusnya dibuka agar pendapatan negara tetap berjalan. Kendati begitu, di sisi lain kebutuhan dalam negeri harus dipastikan terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Ikappi juga meminta kementerian teknis mencari formulasi yang tepat agar distribusi bisa berjalan baik sehingga stok minyak goreng benar-benar melimpah di pasaran.
"Jika melimpah di pasar, diharapkan harga terus menurun. Sampai detik ini harga masih di atas Rp 17 ribu, di kisaran Rp 18 ribu bahkan Rp 19 ribu per liter," tuturnya.