Jokowi Kumpulkan Para Menteri Ekonomi, Mitigasi Risiko Usai Iran Serang Israel

16 April 2024 12:30 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai ratas membahas situasi terkini Iran-Israel, Selasa (16/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto usai ratas membahas situasi terkini Iran-Israel, Selasa (16/4/2024) Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi mengumpulkan para menteri ekonomi untuk membahas langkah mitigasi dampak konflik global Iran-Israel terhadap Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pertama tentu tadi Pak Presiden membahas terkait dengan apa yang terjadi dengan Timur Tengah, terutama terkait Iran dan Israel," kata Menko Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Presiden, Selasa (16/4).
Iran mulai melakukan serangan ke Israel. Pada Minggu (14/4), Iran meluncurkan UAV (pesawat tanpa awak/drone) dari wilayahnya menuju wilayah negara Israel. Konflik tersebut disebut akan memberikan dampak bagi ekonomi Indonesia.
"Pada prinsipnya, deeskalasi ataupun menahan diri adalah hal yang sangat penting utamanya buat negara negara yang terlibat di sana. Dari sisi Perekonomian kita melihat tentu ada lonjakan harga minyak imbas serangan Israel ke iran di kedutaan Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan Iran," kata Airlangga.
Iran sendiri adalah negara produsen minyak mentah dunia. Diprediksi, ketegangan yang memanas antara Iran dan Israel ini diperkirakan akan membuat harga minyak mentah dunia kembali naik menyentuh USD 100 per barel.
ADVERTISEMENT
"Dari segi ekonomi laut merah dan selat Hormuz itu menjadi penting, terutama karena selat Hormuz 33 ribu kapal minyak dan laut merah 27 ribu. Dan peningkatan freight cost menjadi salah satu yang harus dimitigasi," kata Airlangga.