Jokowi Mau Hilirisasi Dipercepat: Daerah Punya Tambang Segera Bangun Smelter

28 April 2022 12:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam acara ekspor perdana smelter grade alumina di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Foto: Kemenko Perekomian
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberi sambutan dalam acara ekspor perdana smelter grade alumina di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (25/1/2022). Foto: Kemenko Perekomian
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mau hilirisasi industri di Indonesia segera dimaksimalkan realisasinya. Dia meminta partisipasi daerah yang mempunyai potensi pertambangan secepatnya membangun smelter.
ADVERTISEMENT
Jokowi mencontohkan daerah-daerah yang memproduksi cokelat atau kopi, juga harus bisa meningkatkan nilai tambah dan membuka lapangan kerja sebesar-besarnya untuk rakyat.
"Percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri. Daerah-daerah yang memiliki pertambangan dorong agar mereka segera membangun smelter," kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2022, Kamis (28/4).
Jokowi mengingatkan jangan sampai Indonesia hanya menjadi pengekspor bahan-bahan mentah. Selain itu, ia meminta peningkatan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi.
Apalagi, kata Jokowi, persoalan atau krisis ke depan bakal banyak terjadi di sektor pangan dan energi.
Foto udara aktivitas pengolahan nikel (smelter) yang berada di Kawasan Industri Virtue Dragon Nickel Industrial (VDNI) di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara. Foto: ANTARA FOTO/Jojon
"Ini yang sangat kritis di dua hal ini (pangan dan energi). Dan kita memiliki kekuatan di sini, oleh sebab itu sekali lagi tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi, lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menekankan pentingnya meningkatkan investasi yang akan berdampak positif ke penciptaan lapangan kerja. Untuk itu, pelayanan perizinan harus dipercepat baik di pusat maupun di daerah.
"Layani semua yang berkaitan dengan investasi karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD. Hati-hati mengenai ini. Oleh sebab itu kita harus kreatif mencari sumber-sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi," tutur Jokowi.