Jokowi Minta BUMN Adaptasi Teknologi dan Cari Partner Sebelum 2024

16 Oktober 2021 16:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada 20 Direktur Utama BUMN di Labuan Bajo, NTT, Kamis (14/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada 20 Direktur Utama BUMN di Labuan Bajo, NTT, Kamis (14/10). Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung geliat ekonomi nasional dan menerima tantangan di era serba digital ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengimbau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk beradaptasi dengan disrupsi teknologi dengan cepat. Target yang ia pasang adalah 2024.
ADVERTISEMENT
“Yang mau kita bawa BUMN go global, bersaing internasional. Jadi, mulai harus menata adaptasi pada model bisnis dan teknologinya, paling penting ini. Karena sekali lagi, transformasi bisnis, adaptasi teknologi, sudah jadi keharusan. Hitungan kita, kita ini balapan punya waktu dua tahun. Memang hanya punya dua tahun untuk melompat, sampai ke 2024,” ucap Jokowi di hadapan jajaran direktur utama Kementerian BUMN di Manggarai Barat, Kamis (14/10).
Menurut pandangannya, ia merasa cara paling cepat untuk beradaptasi dalam teknologi adalah dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak —nasional dan internasional— yang mendukung perkembangan.
Jokowi menyampaikan bahwa BUMN dapat mulai bekerja sama atau mencari partner dengan banyak pihak di berbagai ranah. Mulai dari pangan, kesehatan, energi, dan masih banyak lagi cakupan yang ada di BUMN. Ia memprediksi bahwa banyak peluang yang bisa dimanfaatkan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus pontang-panting untuk itu (beradaptasi dengan cepat), Jadi BUMN berkaitan dengan pangan, kesehatan, energi; kalau mau cepat, ya, ber-partner. Cari partner,” usulnya.
Tak hanya mengajukan permintaan dan tuntutan, Jokowi juga sempat menyebutkan beberapa perusahaan BUMN yang sudah mulai beranjak dalam transformasi teknologi dengan baik. Beberapa di antaranya adalah sektor perbankan dan telekomunikasi.
“Jadi sekali lagi, adaptasi pada model bisnis yang baru dan teknologinya. Ada yang sudah masuk ke sana, sudah cepat adaptasi. Saya lihat perbankan, bank-bank sudah mulai masuk ke sana. Telkom, Telkomsel sudah saya lihat. Yang lain belum,” lanjut Jokowi.
Melihat ketimpangan ini, ia kembali meminta bantuan dari segenap jajaran kementerian untuk dapat berjuang bersama. Dalam arahannya, ia menyebutkan bahwa tidak akan segan untuk menutup perusahaan yang tidak memperlihatkan progres.
ADVERTISEMENT
“Bapak ibu semuanya ini sudah terpilih, terseleksi, pintar-pintar. Saya enggak ingin mengajari yang namanya manajemen. Tapi kalau tidak merespons dari ketidakpastian ini dengan adaptasi secepat-cepatnya, kalau Pak Menteri (Erick Thohir) sampaikan pada saya ‘ini ada perusahaan seperti ini, kondisinya seperti ini’, saya tutup saja!” tegasnya.