news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Minta Bupati Tanimbar Amankan Lahan untuk Proyek Blok Masela

29 Oktober 2019 11:39 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Pulau Masela. Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Pulau Masela. Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungannya ke Ambon pada Senin (28/10), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon. Pertemuan yang berlangsung pada pukul 21.00 WIT di Hotel Santika Ambon ini dihadiri juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Maluku Murad Ismail, dan Kepala BNPB Doni Monardo.
ADVERTISEMENT
Jokowi menyampaikan beberapa arahan terkait Proyek Lapangan Abadi di Blok Masela. Pertama, Jokowi secara khusus meminta Paulus untuk mengamankan lahan untuk fasilitas LNG Masela di Kepulauan Tanimbar. Petrus langsung menyanggupi permintaan tersebut, ia mengaku sudah menyiapkan aturan agar lahan 1.500 hektare untuk Kilang LNG Masela tak bisa dipindahtangankan.
"Saya laporkan ke Pak Presiden, SKK Migas sudah menyurati kami untuk mengamankan lahan seluas 1.500 hektare. Kami sudah rapat teknis, SKK Migas dan Inpex sudah ke Tanimbar untuk memastikan lokasi. Saya keluarkan Peraturan Bupati untuk mengamankan agar tidak bisa dipindah tangan," tegas Petrus kepada kumparan, Selasa (29/10).
Suasana di Pulau Masela. Foto: Soejono Eben Ezer Saragih/kumparan
Seluruh lahan yang akan dipakai untuk Kilang LNG Masela saat ini berstatus sebagai tanah adat. Tidak ada tanah negara. Namun, kata Petrus, masyarakat adat setempat secara prinsip sudah setuju untuk melepas tanah adat mereka.
ADVERTISEMENT
"Pak Presiden menanyakan status lahan. Saya sampaikan itu 100 persen tanah adat. Saya sudah bicara dengan masyarakat adat, mereka bersedia melepas. Nanti akan dilepas secara resmi, Badan Pertanahan Nasional akan memproses surat-suratnya," ucap dia.
Kemudian, Jokowi juga meminta Petrus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Kepulauan Tanimbar agar dapat ikut terlibat langsung mengelola Blok Masela. Kata Petrus, pihaknya telah mengirim 100 orang lulusan SMA untuk belajar di Akamigas Cepu. Nantinya, 100 orang ini akan bekerja di Blok Masela.
"Mereka tidak akan hanya jadi pekerja kasar, tapi engineer. Sekarang sudah tahun kedua mereka di Cepu," tuturnya.
Presiden Joko Widodo (kiri. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Dalam kesempatan ini, Petrus pun menyampaikan beberapa permintaan pada Jokowi. Pertama, ia mengusulkan agar pemerintah pusat membantu pembangunan infrastruktur dasar di Kepulauan Tanimbar. Misalnya jalan raya, rumah sakit, hingga jaringan internet. Ini untuk memperlancar proyek Masela juga.
ADVERTISEMENT
"Di sini infrastruktur dasar seperti internet masih sulit," ujarnya.
Ia juga meminta Jokowi agar jatah Participating Interest (PI) atau hak kelola Blok Masela untuk daerah hanya diberikan pada Maluku. Baru-baru ini, Nusa Tenggara Timur (NTT) juga meminta jatah PI.
"Saya sampaikan, masyarakat Kepulauan Tanimbar keberatan pembagian PI dengan provinsi lain," Petrus menekankan.
Jokowi pun berjanji akan datang langsung ke Tanimbar pada awal 2020 setelah lokasi untuk fasilitas LNG Masela sudah dipastikan.
"Dalam 1-2 bulan ini (lahan untuk kilang LNG Masela) dipastikan. Pak Presiden janji berkunjung awal tahun depan," tutupnya.