Jokowi Minta Jangan Ada PHK, Pengusaha Ritel Minta Insentif

9 April 2020 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi toko pakaian. Foto: dok. Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi toko pakaian. Foto: dok. Unsplash
ADVERTISEMENT
Pandemi corona berimbas pada ekonomi. Banyak perusahaan yang keuangannya terganggu. Gelombang PHK pun mulai membesar. Melihat kondisi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para pengusaha tak mengambil opsi PHK.
ADVERTISEMENT
"Saya mengajak pengusaha berusaha keras mempertahankan para pekerjanya," beber Jokowi singkat dalam jumpa pers virtual, Kamis (9/4).
Bisnis ritel adalah salah satu yang sangat terpukul oleh wabah corona. Beberapa gerai ritel raksasa seperti Matahari dan Ramayana sudah merumahkan hingga melakukan PHK.
Untuk meredam gelombang PHK ini, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) tengah merumuskan insentif yang diperlukan agar bisnis mereka dapat bertahan tanpa harus melakukan PHK.
Sekretaris Jenderal Aprindo Solihin mengatakan, pembahasan insentif dilakukan bersama Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (HIPPINDO). Dalam waktu dekat, insentif yang diinginkan pengusaha ritel akan diajukan ke pemerintah.
"Kita juga lagi memohon ke pemerintah melalui berbagai rapat, contohnya ritel departement store enggak ada usahanya karena pusat perbelanjaan tutup. Nah bagaimana kaitannya dengan kewajiban ke pemerintah itu, apakah ada penundaan atau apa? Ini lagi kita diskusikan supaya meringankan peritel," kata dia saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Aprindo juga meminta usaha ritel masuk dalam sektor padat karya. Sebab, industri ini menyerap banyak tenaga kerja. Di tengah mewabahnya virus corona ini, para karyawan yang bekerja di ritel harus tetap dibayar, sedangkan penjualan anjlok terus hingga hampir tak ada pemasukan.
Ilustrasi toko ritel Foto: @shalome05 via AP
Usaha ritel yang paling terdampak dari virus corona ini adalah fashion yang masuk dalam kategori departement store. Penjualannya anjlok hingga 98 persen. Padahal seharusnya bulan ini menjadi momen untuk menggenjot penjualan karena mau masuk Ramadhan dan Lebaran.
Disinggung soal PHK di sektor ritel, Solihin enggan menanggapi. Menurutnya hingga kini, Aprindo masih meminta data lengkap dari pengusaha ritel yang menjadi anggota, termasuk penjelasan lengkap PHK 87 karyawan Ramayana yang viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, PHK adalah opsi terakhir bagi pengusaha. Hingga kini, Aprindo mengimbau agar tak ada PHK, tapi setiap perusahaan ritel punya kondisi berbeda.
"Sampai kemarin kita sepakat ya bahwa PHK itu adalah satu jalan paling terakhir. Kita juga enggak bisa maksa anggota lain kalau ternyata dia ambil jalan itu ya walaupun kita minta ke pengusaha dalam kondisi seperti ini jangan ambil jalan itu (PHK). Tapi semua kembali ke kebijakan masing-masing perusahaan, apalagi kita tahu dalam kondisi ini penjualan enggak ada, tapi gaji jalan terus," ujar Solihin.