Jokowi Minta Mantan PM Inggris Ajak Investor Dunia Berinvestasi di Ibu Kota Baru

28 Februari 2020 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (tengah) dan CEO SoftBank Masayoshi Son. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair (tengah) dan CEO SoftBank Masayoshi Son. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Sejumlah Delegasi Tony Blair Institute for Global Change-SoftBank, menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (28/2).
ADVERTISEMENT
Mereka yang hadir antara lain CEO Softbank Masayoshi hingga Mantan PM Inggris Tony Blair.
Dalam pertemuan itu, Tony mengaku membahas rencana investasi di ibu kota baru di Kalimantan Timur. Presiden Jokowi, kata dia, meminta mereka mengajak investor lainnya dari berbagai negara bergabung berinvestasi di wilayah ibu kota baru.
"Saya diminta menawarkan gagasan ini agar bisa membawa masuk investor-investor dari berbagai penjuru dunia, baik nantinya berinvestasi di teknologi, atau di universitas (pendidikan), atau di layanan kesehatan," kata Tony usai pertemuan berlangsung.
"Apa pun itu sehingga mampu menciptakan sesuatu yang berguna bagi Indonesia, juga membuka kesempatan yang luas bagi warga dunia berkolaborasi dalam proyek yang menarik ini," lanjutnya.
Menurut Tony, gagasan tersebut seperti menjelaskan kepada para investor bahwa ibu kota baru yang akan dibangun, menjadi tempat praktis hingga tempat yang bisa membuat masyarakat hidup dan bekerja.
Presiden Joko Widodo (ketiga kiri) melakukan pertemuan dengan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
"Kota ini harus mampu menawarkan dimensi baru sebagai pusat ekonomi dan bisnis, serta menjadi contoh terbaik atas penerapan teknologi dan keberlanjutan lingkungan hidup," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Tony, investor yang diajak tak sebatas dari beberapa negara saja, melainkan dari semua tempat. Khususnya, yang berniat mendukung realisasi pembangunan nanti.
"Jadi peran saya itu untuk menawarkan ini entah kepada investor di UK atau di mana pun, tidak terbatas dari negara atau benua mana," ujarnya.
"Yang terpenting saya bisa memastikan orang itu adalah yang terbaik di dunia untuk bergabung dalam proyek ini," pungkasnya.