Jokowi Minta Menteri Hati-hati buat Kebijakan: Salah Sedikit Bisa Berdarah-darah

21 November 2022 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat pimpin ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat pimpin ratas tentang Pendisiplinan Melawan Covid-19, Istana Kepresidenan Bogor. Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepada para menteri harus berhati-hati dalam membuat kebijakan di tengah situasi global yang penuh dengan ketidakpastian. Salah sedikit, kata Jokowi, risikonya bisa berdarah-darah.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan, saat ini ekonomi dunia sedang kacau balau. Hal tersebut merupakan dampak dari perang Rusia dengan Ukraiana yang terus berlanjut dan menyebabkan krisis pangan dan energi.
"Sekarang ini urusan yang namanya BBM saja pusing semuanya. Urusan pangan, kekurangan semuanya di semua negara (harga pangan) mengalami kenaikan bisa 30 persen 40 persen bahkan bisa 50 persen," kata Jokowi dalam Musyawarah Nasional ke-17 HIPMI, Senin (21/11).
"Ini harus betul betul mengelola dunia global gak bisa diprediksi sulit dihitung sulit dikalkulasi, hati-hati buat kebijakan. Begitu salah sedikit itu bisa berdarah-darah," tambahnya.
Jokowi mencontohkan Inggris adalah salah satu negara yang melakukan kesalahan dalam menerapkan kebijakan. Hal tersebut tentu berimbas pada resesi yang terjadi di negara tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini saya berpesan hati-hati membuat kebijakan di posisi rentan seperti ini. Jangan keliru, jangan salah, utamanya dalam hajat hidup orang banyak," tegas Jokowi.
Meski begitu, Jokowi mengungkapkan Indonesia saat ini sedang berada di puncak kepemimpinan. Hal tersebut tercermin dari kepemimpinan Indonesia di G20 2022 dan Ketua ASEAN di 2023 mendatang.
Jokowi menjelaskan, kepercayaan menjadi tuan rumah presidensi G20 tahun ini tidak mudah diperoleh. Oleh karena itu, dia menekankan pentingnya untuk menjaga kepercayaan.
"Kalau kita jadi pengusaha yang kita bangun adalah kepercayaan orang terhadap kita. Ini sebagai negara kita juga membangun kepercayaan internasional, kepercayaan global, kepercayaan negara lain terhadap Indonesia. Ini yang tidak mudah, ini yang tidak mudah," terang Jokowi.