Jokowi Minta Sri Lanka Cabut Kebijakan Larangan Impor Minyak Sawit

17 Oktober 2023 15:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait putusan MK soal syarat nyapres, di sela kegiatannya di China, Senin (16/10/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait putusan MK soal syarat nyapres, di sela kegiatannya di China, Senin (16/10/2023). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe di China World Hotel, Beijing. Dalam pertemuan tersebut, keduanya membahas peningkatan kerja sama di berbagai bidang.
ADVERTISEMENT
Di bidang ekonomi, Jokowi menyambut keinginan Sri Lanka membentuk preferential trade agreement atau perjanjian perdagangan preferensi dengan Indonesia. Berdasarkan data, volume perdagangan Indonesia-Sri Lanka turun 27,5 persen pada 2022, sehingga dibutuhkan upaya bersama untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara.
"Untuk itu, saya menyambut baik keinginan Sri Lanka membentuk preferential trade agreement dengan Indonesia," kata Jokowi, Selasa (17/10).
Jokowi juga meminta dukungan Sri Lanka untuk mencabut kebijakan larangan impor minyak sawit. Kepada Presiden Wickremesinghe, Jokowi menekankan minyak sawit merupakan komoditas unggulan Indonesia yang diproduksi dengan memperhatikan standar lingkungan.
Sejumlah truk pengangkut Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit mengantre untuk pembongkaran di salah satu pabrik minyak kelapa sawit milik PT.Karya Tanah Subur (KTS) Desa Padang Sikabu, Kaway XVI, Aceh Barat, Aceh, Selasa (17/5/2022). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
"Saya usul kita bentuk mekanisme khusus untuk membuka kembali akses pasar minyak sawit Indonesia di Sri Lanka," ujarnya.
Terkait partisipasi BUMN Indonesia di Sri Lanka, Jokowi menyebut beberapa BUMN telah menjajaki kerja sama konkret di sana. Sehingga, ia berharap Presiden Wickremesinghe dapat mendukung kerja sama tersebut, utamanya di bidang pengadaan gerbong kereta api dan pencetakan paspor elektronik Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Jokowi dan Presiden Wickremesinghe juga membahas kerja sama ekonomi biru atau blue economy. Jokowi menyatakan dukungan Indonesia terhadap keketuaan Sri Lanka di IORA periode 2023-2025 dan menyambut keinginan Sri Lanka menjadi ASEAN Sectoral Partner.
"Indonesia juga baru saja selenggarakan KTT AIS sebagai platform kerja sama negara kepulauan dan pulau untuk dorong solusi inovatif pengelolaan laut yang berkelanjutan," pungkasnya.
Dalam pertemuan itu, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Badan Usaha Milik Negara selaku Ad Interim Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Erick Thohir, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Duta Besar RI untuk RRT Djauhari Oratmangun.