Jokowi Minta Tak Ada Lagi Impor Cangkul di 2020

14 Desember 2019 18:47 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada peresmian Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kamis (12/12).
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan pidato pada peresmian Tol Layang Jakarta-Cikampek, Kamis (12/12). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi meminta agar tak ada lagi impor cangkul di tahun depan. Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki menegaskan, saat ini pemerintah telah berkoordinasi dengan pengrajin logam agar bisa memenuhi kebutuhan cangkul di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu yang lalu, Jokowi sempat geram karena barang seperti cangkul saja masih impor. Padahal produk ini bisa diproduksi oleh UMKM di dalam negeri.
“Pak presiden sudah meminta untuk tahun depan diusahakan tidak impor lagi. Dan kami sudah mengkoordinasikan pengrajin-pengrajin logam di berbagai daerah, terutama di Jawa, dan sudah terhubungkan dengan bahan baku Krakatau Steel,” ujar Teten di Lapangan Banteng, Jakarta, Sabtu (14/12).
Menurut dia, saat ini kebutuhan cangkul dalam negeri mencapai 10 juta unit. Kebutuhan ini bisa dipasok dari pengrajin cangkul dalam negeri.
“Setelah kami inventarisasi kemampuan kita, sebenarnya Jabar bisa 4 juta, Jateng bisa 3 juta, Jatim bisa 3 juta,” jelasnya.
Ilustrasi cangkul. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diterima kumparan, Jumat (15/11), ternyata memang benar, Indonesia masih menerima impor cangkul pada Oktober 2019. Berdasarkan negara asalnya, impor cangkul tersebut didominasi oleh China.
ADVERTISEMENT
Selama Januari-Oktober 2019, impor cangkul hanya senilai USD 106.171 dengan total volume sebesar 292,44 ton. Cangkul asal China mencapai USD 106.127 atau seberat 292,43 ton. Sementara cangkul asal Jepang hanya USD 65 atau seberat 7 kg.
Meski nilainya kecil, namun hal ini terus mengalami kenaikan. Selama 2018, total impor cangkul mencapai USD 33.889 atau seberat 78,1 ton. Nilainya tersebut mengalami kenaikan signifikan hingga 4.000 persen jika dibandingkan dengan 2017 yang hanya USD 794 atau 2,3 ton.
Namun impor cangkul selama 2017 sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan 2016 yang mencapai USD 187.064 atau 142,7 ton. Adapun di 2015, total impor cangkul hanya USD 6.589 atau seberat 14 ton.
Sejak 2015-2018, China menjadi satu-satunya negara pengimpor cangkul di Indonesia. Sementara cangkul asal Jepang baru masuk di tahun ini. Sayangnya, data yang ditunjukkan BPS hanya sampai 2015.
ADVERTISEMENT