Jokowi: Nonton Konser dan Sepak Bola Bantu Pertumbuhan Ekonomi

23 Februari 2023 10:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana konser tunggal sheila on7 "Tunggu Aku di Jakarta" yang dilaksanakan di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/1/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana konser tunggal sheila on7 "Tunggu Aku di Jakarta" yang dilaksanakan di JiExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (28/1/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan acara konser dan olahraga bisa membantu pergerakan ekonomi dalam negeri. Hal ini berkenaan dengan dana masyarakat yang ditahan atau tidak dibelanjakan di bank mencapai Rp 690 triliun sepanjang 2022.
ADVERTISEMENT
Untuk itu Kepala Negara mengingatkan kepada pemerintah provinsi (Pemprov) seluruh Indonesia untuk terus menjaga konsumsi masyarakat agar roda perekonomian tetap berjalan.
Jokowi memperkirakan kurang lebih ada 3.000 event olahraga dan seni di tahun ini, sehingga bagus untuk ekonomi Indonesia. Ia sudah bertemu Gubernur, Wakil Gubernur dan Sekretariat Daerah (Sekda) agar izin penyelenggaraan event itu tidak terhambat.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan saat menghadiri pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Jakarta, Senin (20/2/2023). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
“Karena problem-nya setelah saya ketemu bersama EO (event organizer) itu, kecepatan kita memberi izin itu sangat kurang. 2 hari sebelum hari H izin baru keluar, 3 hari sebelum hari H izin baru keluar,” katanya.
Dengan begitu, Jokowi telah memerintahkan Kapolri agar izin penyelenggaraan event harus keluar sebulan sebelum hari H. Ia merasa lebih bagus lagi apabila izin event keluar dua bulan sebelum hari H, sehingga bisa mempromosikan acara.
ADVERTISEMENT
“Baru 2 hari yang lalu kita sepakati itu. sehingga saya minta Pemda yang berwenang memberi izin disampaikan agar juga sebulan sebelumnya,” tuturnya.
Jokowi menekankan Pemprov agar terus mendorong masyarakat sehingga belanja bisa sebanyak-banyaknya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Oleh karena, itu, ia mengingatkan jangan sampai ada yang menahan belanja.
“Kita tahu di 2022 konsumsi masyarakat, konsumsi rumah tangga berada di angka 4,93 (persen), dan kita harapkan di 2024 bisa muncul 5,4 persen. Kalau ini terjadi, pertumbuhan ekonomi juga akan otomatis ikut naik,” imbuhnya.