Jokowi Optimistis Kuartal III Ekonomi Tumbuh Sampai 6 Persen

29 September 2022 10:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi pada Ratas Mengenai Kebijakan Visa on Arrival, Istana Merdeka, Jumat (9/9/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi pada Ratas Mengenai Kebijakan Visa on Arrival, Istana Merdeka, Jumat (9/9/2022). Foto: Lukas/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi mengatakan kondisi ekonomi Indonesia saat ini jauh lebih baik dibandingkan negara lain. Menurut dia, ekonomi Indonesia sudah pulih, bahkan menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dibandingkan negara-negara yang tergabung dalam G20.
ADVERTISEMENT
"Jadi kalau saya di suruh memperkirakan kuartal II kemarin kita bisa tumbuh 5,44 persen, coba cari negara G20 yang tumbuh di atas 5 (persen). Kita ini tertinggi di negara-negara G20," tutur Jokowi pada forum UOB Economic Outlook 2023: Emerging Stronger in Unity and Sustainably, Kamis (29/9).
Atas pencapaian tersebut, Jokowi optimistis pada kuartal III bahwa ekonomi Indonesia akan terus meningkat, bahkan dia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 6 persen pada periode tersebut.
"Perkiraan saya ekonomi tumbuh di kuartal III 5,4 hingga 6 persen," ujarnya.
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Jokowi juga memaparkan bahwa banyak indikator perekonomian yang positif, termasuk di antaranya keyakinan konsumen yang menunjukkan optimisme.
"Kredit tumbuh 10,7 persen, neraca dagang kita surplus 28 bulan berturut-turut, surplus USD 5,7 triliun. PMI kita di atas global 51,7," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kemudian realisasi PNBP Rp 386 triliun, tumbuh 38,9 persen. Optimisme konsumen ini masih pada posisi tinggi menurut saya karena Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat bulan ini di 124,7, di bulan Juli hanya 123, artinya ada optimisme,” tambahnya.
Jokowi berpesan bahwa optimisme ini harus terus dijaga, meskipun keadaan ekonomi masih dalam keadaan sulit.
"Saya hanya ingin menumbuhkan optimisme jangan pesimis, memang yang kita hadapi bukan barang gampang, bukan barang yang mudah, tetapi kita tetap harus optimis," ujarnya.