Jokowi: Perekonomian Kita Kokoh, RI Masuk 3 Besar G20

28 Februari 2024 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyinggung konflik di Ukraina, Gaza, dan Yaman yang membuat hampir semua negara produsen beras mengerem ekspor. Selain karena konflik di tiga negara itu, perubahan iklim juga menyebabkan ekspor beras direm.
ADVERTISEMENT
"Dan sudah banyak negara yang masuk dalam jurang resesi. Terakhir kta tahu Inggris sudah masuk ke resesi, Jepang sudah masuk ke resesi, dan probabilitas resesi sudah melanda negara-negara besar. Sebagai contoh, Jerman sudah di angka 72 persen. Kemungkinan bisa masuk ke resesi," kata Jokowi di Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Jakarta, Rabu (28/2).
Di tengah banyak negara maju yang masuk resesi, Jokowi mengungkapkan probabilitas Indonesia untuk masuk resesi berada di angka 1,5 persen.
"Dan patut kita syukuri alhamdulillah di tengah krisis dunia yang bertubi-tubi, ketidakpastian ekonomi yang sulit dikalkulasi, perekonomian kita cukup kokoh dan kalau di G20 masuk 3 besar ekonomi yang kondisi growth dan pertumbuhan ekonominya baik," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada Rapim TNI-Polri di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Perekonomian Indonesia yang baik juga terlihat dari perekonomian yang tumbuh 5,05 persen di tahun 2023. Inflasi pun terkendali di angka 2,57 persen.
"Kemiskinan turun di angka 9,36 persen, pengangguran turun di angka 5,32 persen, dan rasio ketimpangan juga turun di angka 0,388 persen," ujarnya.
Meski angka tersebut baik, Jokowi menyampaikan semua pihak harus tetap berhati-hati dan waspada.
"Karena ke depan kompetisi global itu semakin kompleks, semakin tidak jelas arahnya ke mana. Dalam pertemuan-pertemuan baik G20, G7, di ASEAN, semuanya kalau kita bicara ketidakjelasan ekonomi dan geopolitik ini menyebabkan ketidakpastian," pungkasnya.