Jokowi Puji Kinerja Bahlil Lahadalia yang Atasi Mafia Tanah di Banten

20 Februari 2020 13:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah pujian diutarakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia saat memberikan sambutan dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi Tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Salah satunya berkaitan dengan keberhasilan Bahlil dalam menyelesaikan kasus mafia tanah di Banten. Rupanya kasus itu sempat menghambat investasi PT Lotte Chemical Titan Nusantara (FPNI) yang tengah membangun pabrik di lokasi tersebut.
"Untung, saya memiliki menteri muda di BKPM. Pak, beri waktu saya satu bulan, saya selesaikan. Saya coba Banten dulu diselesaikan. Enggak ada dua minggu rampung, Lotte," kata Jokowi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (20/2).
Presiden Joko Widodo memberi keterangan pers usai meresmikan TPA Sampah Regional Banjarbakula. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengaku tak mengetahui dengan jelas cara yang dipakai Bahlil menyelesaikan kasus itu. Namun, selama itu berdampak baik, maka dia meresponsnya dengan positif.
"Saya enggak tahu dibisiki apa yang di bawah enggak ngerti saya. Tapi bisa selesai. Yang lain juga, yang Jateng, selesai. Ya ini, kerja-kerja seperti ini yang kita butuhkan. Menyelesaikan persoalan secara baik-baik," ujarnya.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Adapun, Kepolisian Daerah Banten mengungkap telah meringkus mafia tanah yang mengganjal investasi sekitar Rp 50 triliun dari PT Lotte Chemical Titan Nusantara (FPNI).
ADVERTISEMENT
Penangkapan tersebut dilakukan setelah Lotte mengadukan keberadaan mafia tanah tersebut ke pemerintah.
Jokowi juga sebelumnya menjelaskan, proses investasi Lotte terhambat selama 4 tahun karena masalah tersebut. Hingga pada akhirnya diselesaikan Bahlil dan pihak kepolisian.
"Saya beri contoh, ada di sini yang namanya Lotte. Investasi di Banten, berapa tahun? 4 tahun. Mentok berhenti diam. Karena urusan pembebasan lahan," pungkasnya.