Jokowi: RI Akan Akan Produksi Barang-barang Penting dengan Energi Hijau

13 Mei 2022 10:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi. Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan komitmen Indonesia mengembangkan industri ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan kekayaan alam dalam penyediaan bahan baku industri serta penyediaan pembangkit energi hijau.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung pengembangan industri hijau di Indonesia, Jokowi meminta para pemimpin bisnis Amerika Serikat (AS) untuk turut serta berinvestasi di Indonesia dan juga negara-negara ASEAN pada umumnya.
Jokowi menjelaskan, saat ini potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sangat besar didukung dengan 4.400 sungai di Indonesia. Selain itu, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan panas bumi atau geothermal (PLTP) juga besar dengan potensi 29.000 MW.
"Kami memastikan bahwa barang-barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan, dan kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia," ujarnya saat ASEAN-US Special Summit with Business Leaders, Jumat (13/5).
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Poso Energy, unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) milik Kalla Group. Foto: kumparan
Selain potensi pembangkit listrik ramah lingkungan, Jokowi juga menyebutkan kekayaan tambang Indonesia sangat besar dan bisa mendukung pengembangan industri energi baru terbarukan (EBT). Dia berkata, Indonesia merupakan salah negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Kemudian, kata Jokowi, Indonesia juga memiliki industri besi dan baja yang berkembang sangat pesat, di mana saat ini Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia.
"Transformasi ini akan diikuti dengan barang-barang tambang lain, seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan, termasuk baterai lithium dan mobil listrik," tuturnya.
Presiden Jokowi lakukan uji coba mobil listrik Mitsubishi Minicab MiEV di pameran otomotif GIIAS pada Rabu (17/11). Foto: dok. Muhammad Ikbal/kumparan
Dengan berdasar kepada potensi kekayaan alam dan energi hijau Indonesia, Jokowi mengharapkan pertemuan ini menjadi momentum kehadiran investasi AS untuk turut memajukan ekonomi ASEAN khususnya Indonesia.
"Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Saya berharap para CEO perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama yang konkret di G20 dan kerja sama dengan ASEAN khususnya dengan Indonesia," tegasnya.
ADVERTISEMENT