Jokowi Sambungkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung ke Surabaya

29 Mei 2020 13:31 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5). Foto: ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja melintas di dalam Tunnel Walini saat pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/5). Foto: ANTARA FOTO/ M Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sempat dihentikan pembangunannya, bakal dilanjutkan lagi. Kepastian itu didapat setelah rapat bersama Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
“Terkait dengan program Kereta Cepat Jakarta-Bandung, arahan bapak presiden kereta cepat ini dilanjutkan,” kata Airlangga saat konferensi pers secara virtual, Jumat (29/5).
Proyek ini dikerjakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) yang merupakan konsorsium sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dengan China Railways.
Selain melanjutkan pembangunan, Jokowi juga meminta proyek kereta cepat tersebut tersambung dari Bandung ke Surabaya. Airlangga mengatakan Menteri BUMN Erick Thohir akan menindaklanjuti arahan tersebut.
“Artinya perencanaannya dari Jakarta-Bandung, Bandung-Surabaya sehingga tentu nanti akan ditindaklanjuti oleh Pak Menteri BUMN,” ujar Airlangga.
Namun, Airlangga belum mau membeberkan rencana tersambungnya kereta cepat Bandung-Surabaya itu masuk proyek baru atau tidak. Termasuk nilai investasi juga masih dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
“Oleh Menteri BUMN akan dikaji baik itu mengenai anggota konsorsium juga mengenai rute dan total proyeknya. (Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya) diintegrasikan,” ungkap Airlangga.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan wartawan terkait peluncuran situs resmi Kartu Prakerja. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Sebagai catatan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung juga sempat disetop sementara karena ada enam kesalahan yang dibuat KCIC dalam mengerjakannya. Hal itu berdasarkan surat yang ditandatangani Plt Dirjen Bina Konstruksi sekaligus Ketua Komite Keselamatan Konstruksi Danis H Sumadilaga.
Pertama, pembangunan proyek dianggap kurang memperhatikan kelancaran akses keluar-masuk jalan tol. Kedua, pembangunan proyek tersebut kurang memperhatikan manajemen proyek. Terjadi pembiaran penumpukan material pada bahu jalan sehingga mengganggu fungsi drainase, kebersihan jalan, dan keselamatan pengguna jalan.
"Ketiga, pembangunan proyek tersebut menimbulkan genangan air pada Tol Jakarta-Cikampek yang menyebabkan kemacetan luar biasa pada ruas jalan tol dan mengganggu kelancaran logistik," demikian dikutip kumparan, Sabtu (29/2).
ADVERTISEMENT
Empat, pengelolaan sistem drainase yang buruk dan keterlambatan pembangunan saluran drainase sesuai kapasitas yang telah terputus oleh kegiatan proyek menyebabkan banjir di jalan tol.
Kelima, adanya pembangunan pilar Light Rapid Transit (LRT) yang dikerjakan oleh PT KCIC di kilometer 3 + 800 tanpa izin, sehingga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Enam, pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) keselamatan lingkungan, dan keselamatan publik belum memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!