Jokowi Sampaikan Pidato Kenegaraan, IHSG Menguat! Bertahan di 7.100

16 Agustus 2022 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadiri Sidang Tahunan MPR 2022, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022) Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri Sidang Tahunan MPR 2022, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022) Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan Sidang Tahunan MPR/DPR pada hari Selasa (16/8). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat siang ini.
ADVERTISEMENT
Hingga pukul 11:14 WIB, IHSG terpantau menguat 21,72 persen (0,3 persen) ke 7.114,55. Sejak pembukaan pagi tadi, indeks saham terus bertahan di zona hijau.
Adapun penyampaian pidato oleh Presiden Jokowi ini disoroti oleh berbagai kalangan, termasuk pelaku pasar modal dan investor Indonesia. Beberapa analis menyampaikan harapan dari para pelaku pasar modal terhadap capaian kinerja pemerintah.
“Harapannya pemerintah dapat mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, karena pasar modal tergantung kinerja ekonomi secara keseluruhan. Jadi kalo daya beli masyarakat turun, kemudian konsumsi turun maka akan berdampak ke pasar modal juga,” ujar Analis Ekuator Swarna Sekuritas David Sutyanto kepada kumparan, Selasa (16/8).
David mengamati adanya potensi kenaikan inflasi yang dapat menggerus daya beli masyarakat. Terlebih lagi, inflasi ini juga erat kaitannya dengan tingkat suku bunga.
ADVERTISEMENT
David optimistis pemerintah masih bisa fokus untuk bekerja dalam dua tahun terakhir, mengingat tahun politik biasanya agak sibuk dengan agenda politik. Meski demikian, pencapaian dari sisi ekonomi belum maksimal.
“Kami paham memang tantangannya berat. Ada pandemi Covid-19, kemudian perang Rusia Ukraina dan kenaikan harga energi dan komoditas memang menjadi tantangan yang besar,” katanya.
Lebih lanjut, pemerintah diharapkan dapat fokus kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas keuangan dengan mitigasi risiko utang.
Sementara itu, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji melihat kondisi fundamental ekonomi Indonesia diapresiasi para pelaku pasar.
“Program infrastruktur maupun hilirisasi menjadi harapan pelaku pasar ke depan. Karena sektor tersebut masih terus dibenahi, sehingga birokrasi perlu dijalankan lebih optimal sehingga memudahkan investasi di tanah air,” kata Nafan.
ADVERTISEMENT
Nafan menyebut kebijakan pembangunan berkelanjutan menjadi para pelaku pasar, karena aturan ini mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih kuat. Selain itu, ancaman ekonomi global perlu diwaspadai pemerintah, khususnya Komite Stabilitas Ekonomi Keuangan (KSSK).