Jokowi Sentil Perbankan soal Peredaran Uang Makin Kering, Ini Kata Bankir

30 November 2023 5:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat ground breaking kompleks perkantoran Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat ground breaking kompleks perkantoran Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023). Foto: Hafidz Mubarak A/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyentil pelaku usaha saat ini lebih banyak mengeluarkan uang dalam bentuk SBN, SRBI, SVBI ketimbang di sektor riil. Menurutnya hal tersebut yang membuat dana di sektor riil menjadi kering.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengaku pihaknya tidak fokus pada pembelian SBN, SRBI, SVBI. Karena likuiditas yang ada sekarang sangat diperlukan untuk pertumbuhan kredit.
"Memang kita tidak fokus untuk pembelian SBN, SRBI, atau SVBI karena likuiditas yang ada pun sekarang sangat diperlukan untuk pertumbuhan kredit," kata Taswin di Kantor Pusat Bank Indonesia, Rabu (29/11).
Taswin memproyeksi pertumbuhan kredit Maybank di tahun 2024 berada di kisaran 10 persen hingga 12 persen. Adapun Maybank fokus pada segmentasi kredit korporasi dan UMKM.
"Kami tetap memproyeksikan pertumbuhan kredit yang sama dengan proyeksi BI tadi 12 persen. Antara 10 persen sampai 12 persen," tuturnya.
Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk (BNII), Taswin Zakaria di Gedung Senayan 3, Selasa (23/5/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
Ditemui terpisah, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengapresiasi stimulus yang diberikan BI. Apalagi, BI memberikan stimulus berupa penghapusan PPN untuk pembelian rumah hingga Rp 2 miliar.
ADVERTISEMENT
"Stimulus dari pemerintah juga bagus pasti penjualan naik. PPN bebas sampai Rp 2 miliar kan BTN fokusnya di rumah-rumah di bawah Rp 1 miliar," ungkapnya.
Nixon menyebut BTN masih akan fokus pada kredit KPR. Pasalnya, BTN mencatat pertumbuhan KPR subsidi dan non subsidi semakin tumbuh subur. "Kita nggak banyak (portofolio pembelian SBN, SRBI, dam SVB)," tuturnya.
Di sisi lain, Nixon mengungkapkan penyaluran KPR di tengah stimulus bebas PPN berdampak positif pada pertumbuhan KPR.
"Pasti naik yang pasti pertumbuhan non subsidi mulai naik. Kita juga mulai naik didorong salah satunya insentif pajak," katanya.
"Ini developer senang kalau mereka pada happy kita pasti naik penjualannya sekitar 2 persen sampai 4 persen," tambahnya.
Wakil Direktur Utama Bank BTN, Nixon Napitupulu di Menara BTN, Kamis (7/7/2022). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan
Sebelumnya, Jokowi bilang pengusaha boleh saja menggunakan dananya untuk membeli SBN tapi setidaknya juga perlu dikeluarkan untuk sektor riil, agar dampaknya ke masyarakat bisa terlihat.
ADVERTISEMENT
“Jangan semua ramai-ramai beli ke BI (Bank Indonesia) atau ke SBN meskipun juga boleh-boleh saja. Tapi agar sektor riil bisa kelihatan lebih baik dari tahun lalu,” kata Jokowi.
Hal tersebut demi menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di level 5 persen.
Tak hanya di kalangan pengusaha, Kepala Negara juga menyebut peran perbankan untuk juga terus gencar dalam pemberian kredit, terutama untuk sektor UMKM.
“Memang kita harus prudent dalam melangkah, tetapi juga jangan terlalu hati hati, kredit terlalu hati hati, kredit semuanya terlalu hati hati akibatnya kering perputaran di sektor riil,” tutur Jokowi.