Jokowi Singgung Lagi 96 Negara Jadi Pasien IMF: Ekonomi Dunia Tak Baik-baik Saja

1 Maret 2024 23:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Jokowi menyinggung lagi soal ada 96 negara yang menjadi pasien Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Ia menilai kondisi tersebut menunjukkan ekonomi global sampai saat ini sedang sulit.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan kesulitan ekonomi itu bisa dilihat dari banyak negara masuk ke jurang resesi, seperti yang kini dialami Inggris dan Jepang. Untuk itu, ia meminta semua pihak hati-hati mengelola ekonomi.
"96 negara juga jadi pasiennya IMF. Artinya apa? situasi ekonomi dunia tidak sedang baik-baik saja. Oleh sebab itu kita harus hati-hati dalam mengelola apa pun, mengelola ekonomi kita, mengelola APBN kita," kata Jokowi saat Muktamar IMM di Palembang, Jumat (1/3).
Jokowi berharap kehati-hatian tersebut juga diterapkan oleh presiden yang terpilih di Pilpres 2024. Apalagi, Indonesia merupakan negara besar dengan penduduk mencapai 280 juta jiwa.
"Sehingga setiap tindakan apa pun kita harus hati-hati terutama dalam mengelola ekonomi politik harus penuh dengan kehati-hatian agar tidak keliru dalam mengelola negara," ujar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pada 14 Juni 2023, Jokowi juga sempat mengungkapkan pasien IMF yang mencapai 96 negara. Untuk itu, ia meminta jajarannya untuk membelanjakan dana APBN dan APBD dengan produktif. Supaya keuangan negara bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi.
Jokowi juga meminta lembaga pengawasan seperti BPKP untuk bekerja dengan baik dalam mengawasi belanja pemerintah.