Jokowi Singgung Pertemuan APEC 2018 yang Gagal Hasilkan Kesepakatan

27 November 2018 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat pidato di acara Kompas 100 CEO Forum di JCC. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat pidato di acara Kompas 100 CEO Forum di JCC. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertemuan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) 2018 yang digelar di Port Moresby, Papua Nugini, memang telah usai. Namun pertemuan internasional tersebut masih menyisakan kekecewaan karena gagal menghasilkan kesepakatan.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo bercerita tak adanya kesepakatan di pertemuan APEC 2018 disebabkan karena persoalan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Jokowi menyebut KTT APEC tahun ini adalah yang pertama kali dalam 29 tahun yang tidak menghasilkan kesepakatan sama sekali di antara anggota APEC.
"Mungkin Bapak, Ibu sekalian sudah baca semuanya, ini pertama kali dalam 29 tahun penyelenggaraan APEC, pertemuan temuan APEC gagal menghasilkan pernyataan bersama. Ya, tapi itulah faktanya," ujar Jokowi di depan para CEO perusahaan di Ruang Cenderawasih, Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa (27/11).
Dengan tidak adanya kesepakatan yang lahir di APEC 2018 maka kondisi ekonomi dunia dilanda ketidakpastian. Padahal para anggota APEC sudah berusaha untuk menjembatani kepentingan antara AS dan China.
Jokowi hadiri apel terpusat Danrem-Dandim di Kodiklat TNI AD, Bandung. (Foto: Laily Rachev/ Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi hadiri apel terpusat Danrem-Dandim di Kodiklat TNI AD, Bandung. (Foto: Laily Rachev/ Biro Pers Setpres)
"Apa artinya? Dari situ apa artinya? Artinya kondisi ekonomi dunia saat ini masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian. Masih sangat berpotensi dilanda ketidakpastian. Indonesia saat itu mencoba dari pagi sampai siang untuk menjadi jembatan. Menjebatani AS dan China," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Jokowi menjelaskan dia menyaksikan sendiri dua negara ekonomi terbesar di dunia saling bersitegang dan tak bisa dipertemukan. Kepentingan kedua negara sama sekali tidak mau diganggu yang berakhir pada kebuntuan hasil perundingan.
"Saya menyaksikan, kami menyaksikan, pimpinan negara dari dua ekonomi nomor 1 dan 2 di dunia bersitegang dan sulit dipersatukan. Sana ngelompok sendiri, sini ngelompok sendiri, kita di tengah. Coba dibuat jembatan agar ini bisa sambung. Tapi sampai jam setengah 3 gagal. Enggak sambung," ucap Jokowi.
Kini harapan menyatukan kepentingan AS dan China ada di pertemuan negara-negara G20 yang akan berlangsung di Buenos Aires, Argentina, 30 November hingga 1 Desember 2018. Harapan Jokowi pada pertemuan tersebut adalah meredanya perang dagang antara AS dan China.
ADVERTISEMENT
"Tapi moga-moga ada sebuah keajaiban di pertemuan G20, pertemuan G20, bisa sambung. Tapi feeling saya kok tidak. Feeling, feeling, perasaan saya mengatakan seperti itu," tutur Jokowi.