Jokowi Tanya ke Warga Medan: Kalau BBM Naik, Setuju?

7 Juli 2022 12:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
15
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan santunan bagi warga di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan santunan bagi warga di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional ke-29 di Medan pada hari ini, Kamis (7/7). Kepada masyarakat yang datang, Jokowi mengatakan saat ini tengah terjadi lonjakan harga minyak dan gas.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengatakan Indonesia masih dapat menahan agar hal tidak berimbas pada kenaikan harga BBM di dalam negeri. Sementara BBM di negara-negara lain seperti Jerman, Singapura, hingga Thailand harganya sudah melonjak.
Jokowi menjelaskan bahwa BBM di dalam negeri tidak naik karena masih mendapatkan subsidi dari APBN. Dia pun bertanya kepada masyarakat bagaimana jika BBM di Indonesia dinaikkan karena APBN tidak sanggup lagi memberi subsidi.
"Ini kita masih kuat dan kita berdoa supaya APBN tetap masih kuat memberi subsidi. Kalau sudah tidak kuat mau gimana lagi? Ya, kan? Kalau BBM naik, ada yang setuju?" kata Presiden Jokowi.
"Enggak!" jawab masyarakat serempak.
Jokowi mengatakan pasti masyarakat tidak setuju. Tapi dia mengingatkan, bahwa saat ini Indonesia masih mengimpor separuh dari kebutuhan minyak untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana berfoto bersama warga di Provinsi Sumatera Utara, Kamis (7/7/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
"Kita itu masih impor separuh dari kebutuhan kita 1,5 juta barel minyak dari luar. Masih impor, artinya apa? Kalau harga di luar naik, kita juga harus membayar lebih banyak," kata dia.
ADVERTISEMENT
Selain minyak, Jokowi juga mengingatkan saat ini gas internasional juga melonjak 5 kali lipat. Padahal Indonesia juga masih mengimpor gas dalam jumlah yang cukup besar.
Tak hanya minyak dan gas, Jokowi juga mengatakan saat ini juga terjadi lonjakan harga pangan di seluruh dunia. Lonjakan pangan tersebut ada yang sudah 30 persen bahkan sudah 50 persen.
"Untungnya kita ini Alhamdulillah rakyat kita utamanya petani masih berproduksi beras dan sampai saat ini harganya belum naik, semoga tidak naik. Karena stoknya selalu ada dan sudah tiga tahun kita tidak impor beras lagi," pungkas Presiden.