Jokowi Tinjau Smelter PT Timah, Bukti RI Serius Hilirisasi Komoditas Mentah

20 Oktober 2022 11:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat berangkat untuk kunjungan kerja ke Provinsi Bangka Belitung, Kamis (20/10/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat berangkat untuk kunjungan kerja ke Provinsi Bangka Belitung, Kamis (20/10/2022). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuktikan keseriusannya dalam melakukan hilirisasi komoditas mentah. Hal tersebut dibuktikan melalui kunjungan kerja untuk meninjau pembangunan Top Submerged Lance (TSL) Ausmelt PT Timah Tbk (TINS).
ADVERTISEMENT
Adapun kebijakan hilirisasi akan berkontribusi signifikan bagi pemasukan negara melalui pajak ekspor, royalti, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), dan dividen.
"Hari ini saya melihat smelter terbaru yang dimiliki PT Timah. Ini menunjukkan keseriusan kita dalam rangka hilirisasi timah," kata Jokowi dalam konferensi pers, Kamis (20/10).
Jokowi menjelaskan, proyek pembangunan smelter akan selesai pada November mendatang. Sehingga diharapkan pergerakan hilirisasi timah akan segera mengikuti seperti yang telah dilakukan untuk komoditas tambang nikel.

Pemerintah Masih Berhitung Kapan Harus Setop Ekspor

Suasana Unit Metalurgi Muntok, smelter pengolahan timah PT Timah Tbk. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
“Tetapi kita belum berhitung kapan akan kita setop untuk ekspor bahan mentah timah. Perlu kita hitung, sehingga nanti semuanya akan berjalan dengan baik, tidak ada yang dirugikan,” tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menegaskan kembali bahwa rencana larangan ekspor komoditas tambang timah akan berlaku mulai tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Arifin menjelaskan pihaknya masih mengevaluasi rencana tersebut. Hal ini menyusul amanat hilirisasi tambang yang digencarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan nilai tambah produk ekspor.
"Sedang dievaluasi, tahun 2023 mungkin ya (diterapkan). Sedang dalam proses," ujarnya kepada wartawan di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa (4/10).