Jokowi Usai Vaksin: Saham Farmasi Memerah, Pasar Modal Diramal Makin Semarak

14 Januari 2021 8:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi akhirnya menjadi orang pertama di Indonesia yang divaksin corona. Jokowi divaksin corona Sinovac, Rabu (13/1), di Istana Merdeka, bersama sejumlah tokoh dan perwakilan unsur masyarakat. Peristiwa ini menandai dimulainya vaksinasi corona di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada hari pertama dimulainya vaksinasi, menguat 59,758 poin (0,93 persen) ke 6.455,427.
Namun setelah Jokowi resmi disuntik vaksin corona, saham-saham farmasi malah anjlok. Berdasarkan pantauan kumparan pada pukul 10.30 WIB, saham-saham farmasi turun hingga di atas 6 persen.
Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF), induk usaha PT Bio Farma yang memproduksi vaksin COVID-19 Sinovac, anjlok 475 poin (6,81 persen) ke Rp 6.500. Senasib dengan KAEF, PT Indofarma Tbk (INAF) yang merupakan anak usaha KAEF juga merosot 475 poin (6,81 persen) ke Rp 6.500.
Emiten farmasi lainnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) tak luput dari tren penurunan. Saham KLBF amblas 105 poin (6,25 persen) ke Rp 1.575. Kemudian saham PT Tempo Scan Pacific (TSPC) anjlok 140 poin (6,83 persen) ke Rp 1.910. Sementara saham produsen jarum suntik, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) melemah 250 poin (6,76 persen) ke Rp 3.450.
ADVERTISEMENT
Namun meski saham farmasi memerah, momentum Jokowi divaksinasi itu dianggap menjadi angin segar bagi pemulihan perekonomian.
Presiden Joko Widodo diperiksa sebelum disuntik vaksin corona Sinovac di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen (BPAM) merespons positif kabar telah divaksinnya orang nomor satu di Indonesia ini. CEO BPAM, Lilis Setiadi, menilai momentum tersebut bakal membikin pasar modal kembali semarak.
"Program vaksinasi akan segera dilaksanakan, bahkan sudah roll out pagi ini di mana Presiden Jokowi sudah mendapatkan vaksinasinya. Kami percaya pasar modal akan semarak tahun ini," ujar Lilis dalam virtual conference, Rabu (12/1).
BPAM merespons dimulainya vaksinasi di Indonesia dengan menggelar virtual conference, di mana mereka membeberkan produk investasi terbaru sebagai bentuk optimisme perusahaan akan membaiknya iklim investasi.
Lilis menjelaskan, perusahaan bekerja sama dengan Permata Bank akan meluncurkan produk tersebut di bulan Januari 2021 ini. Ia menilai ke depan para investor bakal semakin yakin untuk berinvestasi lagi.
ADVERTISEMENT
“Oleh karena itu, kami menyongsong tahun 2021 dengan penuh optimisme walaupun belum lepas dari cengkeraman pandemi. Pemulihan mobilitas, aktivitas, dan perekonomian akan terus terjadi," pungkasnya.