Kabar Baik! Hari Ini Pedagang Daging Sapi Mulai Jualan Lagi

22 Januari 2021 8:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual daging sapi di pasar. Foto: Dok. Kementan
zoom-in-whitePerbesar
Penjual daging sapi di pasar. Foto: Dok. Kementan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aksi mogok berjualan akhirnya menemui titik terang, setelah Kementerian Perdagangan (Kemendag) melakukan pertemuan kepada Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) kemarin, Kamis (21/1). Para pedagang daging sapi di Jabodetabek mulai hari ini akan kembali berjualan, setelah pada dua hari sebelumnya melakukan aksi mogok lantaran harga daging segar yang melejit.
ADVERTISEMENT
Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto mengatakan supaya pedagang daging menjual daging beku impor yang lebih murah dibanding daging segar. Kemendag telah menemui gudang daging kerbau di bekasi dengan ketersediaan stok 17.000 ton.
Sementara kebutuhan masyarakat DKI Jakarta 5.000 ton per bulan.
“Artinya dari sisi itu ini bisa cukup memenuhi 3 bulan,” kata Suhanto saat mengunjungi Gudang Daging di Bekasi, Kamis (21/1).
Sejumlah calon pembeli melihat lihat daging sapi pada perayaan tradisi meugang di pasar tradisional, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (23/5). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Suhanto juga telah bekerja sama bersama APDI untuk mendistribusikan penjualan daging impor ini. Ketersediaan daging beku ini sebagai salah satu siasat saat daging segar mengalami kenaikan.
“Ada kenaikan harga daging sapi bakalan Australia. Ini dalam rangka repopulasi populasi sapi sehingga mereka sedikit agak menahan (ekspor),” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal APDI Yayan Suryana menambahkan, kenaikan harga daging segar di tengah pandemi membuat para pedagang merugi. Saat ini harga daging sapi segar sekitar Rp 110 ribu - Rp 140 ribu per kg.
ADVERTISEMENT
“Dengan keadaan COVID-19 daya beli sementara ini dengan harga segitu harga daging (jadi) mogok (berjualan),” tuturnya.
Komisaris Utama PT Suri Nusantara Jaya, Diana Dewi, menuturkan keberadaan daging kerbau ini diharapkan akan menekan harga daging segar di pasaran.
“Substitusi daging beku mereka melihat sendiri mereka bisa melakukan penjualan subtitusi harga bisa terkerek ke bawah,” jelasnya.