Kadin: 6 Juta Pekerja Terkena PHK dan Dirumahkan akibat Corona

30 Mei 2020 10:34 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para buruh korban PHK membuat masker untuk penanganan virus corona, di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta, Selasa (7/4). Foto: Dok. Biro Humas Kemnaker
zoom-in-whitePerbesar
Para buruh korban PHK membuat masker untuk penanganan virus corona, di Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cilincing, Jakarta, Selasa (7/4). Foto: Dok. Biro Humas Kemnaker
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) mencatat sebanyak 6 juta pekerja menjadi korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan akibat virus corona.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut 3 kali lipat lebih besar dibandingkan data yang disampaikan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), yakni 1,9 juta pekerja.
Data Kadin bukan satu-satunya yang berbeda dengan Kemnaker. Sebelumnya Kementerian PPN/Bappenas mencatat korban PHK dan dirumahkan mencapai 3,7 juta.
"Kalau di Kemnaker kan 2 jutaan. Data yang kami dapatkan dari asosiasi sudah sekitar 6 juta yang dirumahkan dan PHK," ujar Wakil Ketua Kadin Shinta Kamdani kepada kumparan, Sabtu (30/5).
Shinta menjelaskan, pengusaha memilih untuk merumahkan sebagian besar dari para pekerja. Mereka tidak di-PHK lantaran perusahaan tidak memiliki cashflow untuk membayarkan pesangon.
Sejak PSBB diberlakukan, kata Shinta, perusahaan mulai banyak yang mengalami kesulitan secara keuangan. Hal itu yang kemudian menjadi pemicu melonjaknya jumlah karyawan yang dirumahkan.
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
"Awalnya memang tidak ada pilihan memang harus ada PSBB atau lockdown oleh pemerintah yang dianggap sebagai zona merah, jadi kami mengikuti. Tapi setelah berjalan, kami melihat dampaknya semakin mengkhawatirkan sekali," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Angka tersebut, menurutnya, bisa bertambah lebih besar ke depannya jika tidak ada solusi seperti menjalankan kebijakan new normal. Ia mengatakan, sebanyak 10 juta pekerja di sektor informal juga terancam akan mengalami nasib serupa.
"Pekerja informal ini yang menjadi jumlah sangat besar, 10 juta ini yang harus kita perhatikan juga. Dan kalau kita lihat sekarang, banyak UMKM yang mulai naik ke menengah bisa turun lagi," pungkasnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!