Kadin: OSS Berbasis Risiko Mudahkan Pengusaha Urus Perizinan

12 Agustus 2021 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Direktur Indika Energy, Arsjad Rasjid. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Direktur Indika Energy, Arsjad Rasjid. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pengusaha menyambut baik adanya aplikasi Sistem Online Single Submission (OSS) Berbasis Risiko. Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengatakan sistem yang diperbaiki oleh pemerintah tersebut bisa memudahkan para pengusaha dalam mengurus perizinan.
ADVERTISEMENT
“Menurut pandangan kami di Kadin dengan sistem baru OSS yang disempurnakan menjadi OSS Risk Based Approach membuat para pengusaha lebih mudah mengurus izin dan tentunya akan lebih menarik bagi investor masuk Indonesia,” kata Arsjad saat webinar yang digelar Kontan, Kamis (12/8).
Arsjad menganggap yang dibutuhkan memang adalah Ease of Doing Business (EoDB). Menurutnya langkah meningkatkan EoDB bisa membuat semakin banyak pengusaha di Indonesia.
Arsjad menjelaskan bertambahnya pengusaha tentu berdampak juga ke terbukanya peluang lapangan pekerjaan di masyarakat.
“Dan akhir-akhirnya untuk menjadi mengurangi kemiskinan,” ujar Arsjad.
Arsjad menganggap OSS berbasis risiko ini membuat pengajuan izin menjadi sederhana, ada pemangkasan birokrasi, prosesnya lebih cepat karena ada pemangkasan birokrasi. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah bisa dilakukan secara online, apalagi di tengah pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Ini adalah terobosan baru yang di mana bisa menjadi katakanlah bahwa jawaban apa yang kita tunggu-tunggu dan dengan ini membuat EoDB ata mempermudah bisnis,” ungkap Arsjad.
OSS berbasis risiko sudah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (9/8). Jokowi mengungkapkan kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat kian mempermudah perizinan berusaha dan investasi. Sehingga makin banyak usaha kecil menengah yang memulai usaha dan bermuara pada peningkatan lapangan kerja.
"Kita ingin iklim berusaha di negara kita berubah makin kondusif, memudahkan usaha mikro, kecil dan menengah untuk memulai usaha. Meningkatkan investor, membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya, sehingga menjadi solusi persoalan pengangguran yang bertambah imbas pandemi," ujar Jokowi dalam acara peluncuran virtual, Senin (9/8).
Jokowi kemudian mengutip dana Bank Dunia yang mencatat bahwa Indonesia berada dalam peringkat ke-73 dari 190 negara dalam kemudahan berusaha. Meskipun angka ini cukup baik, dia menegaskan agar para menteri bisa meningkatkan lagi peringkat tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kunci untuk menggenjot tingkat kemudahan berusaha ini ada pada reformasi perizinan yang terintegrasi, cepat, serta sederhana. Instrumen ini sangat menentukan dalam hal menarik investasi ke depan.