Kadin: Perang Dagang AS-China Jadi Peluang Naikkan Ekspor Indonesia

18 September 2018 15:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Container Yard Petikemas Semarang (Foto: Pelindo)
zoom-in-whitePerbesar
Container Yard Petikemas Semarang (Foto: Pelindo)
ADVERTISEMENT
Perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan China kian berlangsung sengit. Pada Senin (17/9) ini, AS mengumumkan pengenaan tarif fase kedua sebesar 10 persen atas barang-barang impor asal China senilai USD 200 miliar.
ADVERTISEMENT
Di situasi seperti itu, Ketua Komite Tetap Pengembangan Ekspor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Handito Joewono mengatakan eskalasi perang dagang ini bisa menjadi pintu peluang bagi ekspor Indonesia.
“Ini kesempatan baik untuk meningkatkan ekspor. Dengan banyak regional dibuka kalau tidak dimanfaatkan rugi,” ungkap Handito di Aula Kemendag, Jakarta, Selasa (18/9).
Handito lantas mengatakan pihaknya telah menyiapkan strategi pengembangan ekspor.
“Pertama penambahan jumlah eksportir, diversifikasi produk ekspor, pengembangan pasar ekspor, peningkatan harga ekspor dan pengembangan ekosistem ekspor. Kalau dilakukan dengan baik oleh dunia usaha pasti bisa,” terangnya.
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (15/8/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Handito menyebut langkah awal mencapai target peningkatan ekspor 500 persen di tahun 2025 itu bisa dimulai dengan menggaet eksportir muda potensial.
ADVERTISEMENT
“Kita bisa memanfaatkan dengan penambahan jumlah eksportir yang ekspor itu jangan hanya yang sudah ada sekarang, kita perlu tambah produsen yang sudah gede dan belum mau ekspor,” imbuhnya Handito.
Handito menuturkan sektor birokrasi perizinan dan segala hal penunjang iklim pertumbuhan para eksportir pemula perlu didukung.
Tak hanya itu, momen perang dagang juga bisa dimanfaatkan Indonesia untuk lebih memaksimalkan pemakaian produk domestik.
“Era sekarang era yang baik saat perang dagang baik kita tingkatan lagi kecintaan pada produk Indonesia. Lebih baik produk sendiri,” pungkasnya.