Kadin Sambut Ide Family Office, Usul Dikaji Lagi Untung Ruginya

15 Juli 2024 13:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Arsjad Rasjid. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Arsjad Rasjid. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik ide pembentukan family office di Indonesia dan meminta agar pemerintah tetap mempertimbangkannya.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyebutkan, pembentukan family office tidak hanya akan berdampak negatif, namun juga ada dampak positifnya untuk pelaku usaha domestik.
Family Office atau kantor keluarga merupakan perusahaan atau badan swasta yang bertugas untuk mengatur manajemen investasi dan menangani kekayaan satu keluarga atau individu kaya. Adanya fasilitas itu membuat keluarga kaya di dunia bakal bisa menaruh dana di Indonesia tanpa kena pajak.
"Jangan dulu dimatikan ide family office, biarkan ini berkembang dan kita lihat dulu ini, kita akan pelajari negatif dan positifnya bagaimana nanti untuk Indonesia yang terbaik bagaimana," ujarnya saat konferensi pers, Senin (15/7).
Arsjad menyebutkan, pemerintah sudah seharusnya mempelajari implementasinya di negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, agar dampak negatifnya bisa dimitigasi.
ADVERTISEMENT
"Ide ini dikeluarkan untuk dieksplorasi dulu, kita mempelajari dari negara lain, sebagai negara ini harus ada produk yang dikeluarkan supaya competitive dengan negara lain," jelas Arsjad.
Pasalnya, dia menilai family office bisa membantu mengerek investasi di Indonesia. Hal ini otomatis akan berdampak pada peningkatan daya saing produk dalam negeri di pasar global.
Dengan demikian, dia meminta agar masyarakat dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk tidak konservatif menolak ide family office ini, sebab dengan banjirnya investasi, lapangan pekerjaan pun akan semakin terbuka lebar untuk mengakomodasi bonus demografi.
"Kalau kita semua tidak mau tidak mau, tidak akan ada uang yang masuk ke Indonesia, padahal yang kita butuhkan investasi masuk, uang masuk supaya bisa menyiapkan lapangan pekerjaan," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, sedang mematangkan pembuatan family office di Indonesia.
"Mereka tidak dikenakan pajak tapi dia harus investasi dan investasinya itu yang akan kita pajaki," kata Luhut dalam video di akun Instagramnya, @luhut.pandjaitan, dikutip Selasa (2/7).
Luhut mengatakan, pemilik dana harus mau memutar uangnya di Indonesia dengan melakukan investasi di berbagai proyek strategis. Salah satunya proyek hilirisasi rumput laut.
Luhut membuka opsi family office di Indonesia akan dibangun di IKN. Fasilitas untuk orang asing dapat menaruh dana tanpa dikenakan bunga itu semula diwacanakan dibangun di Bali.
"Di mana mau kita buat (family office)? Di rapat itu kita bicarakan. Nanti kita study betul-betul. Kita ada pilihan di Bali kan ada 2 KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) di Bali, KEK Kura-kura dan Sanur. Kemudian juga IKN itu juga menjadi pilihan," tulis Luhut.
ADVERTISEMENT
Luhut memastikan saat ini pihaknya bakal mengkaji dengan cermat terkait pembentukan family office. Apalagi, Luhut sudah diminta Presiden Jokowi untuk menyiapkan task force dalam satu bulan ke depan.