KAMI Soroti Pengelolaan Ekonomi: Utang Dipakai untuk Bansos, Dikorupsi Lagi!

21 Desember 2020 18:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Said Didu penuhi panggilan penyidik di Bareskrim Polri.  Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Said Didu penuhi panggilan penyidik di Bareskrim Polri. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Salah satu deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Said Didu, melontarkan kritik terhadap pengelolaan ekonomi Indonesia di tahun 2020. Salah satu yang disoroti oleh mantan Sekretaris Kementerian BUMN, soal kian bengkaknya utang untuk penanganan pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Menurut Said Didu, penambahan utang tersebut kemudian salah satunya dimanfaatkan untuk stimulus dalam program pemulihan ekonomi nasional, berupa bantuan sosial atau bansos.
Ia sangat menyayangkan pengelolaan dana yang berasal dari utang itu kemudian disalahgunakan oleh penyelenggara negara. Dana bansos yang semestinya jadi jaring pengaman sosial untuk masyarakat, malah dikorupsi oleh Menteri Sosial.
"Terus ternyata utang itu dipakai untuk bansos dan bansos itu dikorupsi lagi. Bayangkan mengutangkan rakyat mengurus bansosnya bahkan pengadaan kantongnya pun itu diatur, bagaimana pengelolaan ekonomi seperti ini," ujar Said Didu dalam Kaleidoskop Ekonomi Indonesia 2020 yang digelar KAMI, Senin (21/12).
Bantuan paket sembako (bansos) dari Presiden Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Keadaan itu, ia nilai sebagai gambaran tidak baiknya kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Mental pengelola ekonomi yang demikian, ia sebut sebagai faktor yang membuat perekonomian kian buruk.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi saat ini, menurut mantan Komisaris Utama Bukit Asam itu, pendapatan negara semakin terbebani untuk membayar utang. Sepanjang tahun 2020 ini, menurut proyeksinya, utang Indonesia akan mencapai Rp 1.200 triliun.
"Apakah mental pengelolaan ekonomi baik-baik juga masih baik-baik saja? Kita bisa bayangkan di tengah rakyat susah, korupsi. Sehingga menaikkan utang besar sekali, perkiraan saya tahun 2020 akan menambah Rp 1.200 triliun kalau tidak ada pengendalian," pungkas Said Didu.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.