Kampanye Bangga Buatan Indonesia, Busana Muslim dan Makanan Halal Jadi Unggulan

31 Mei 2021 11:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bisnis busana muslim di tengah pandemi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis busana muslim di tengah pandemi. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah terus menggalakkan Kampanye Bangga Buatan Indonesia (BBI) untuk mendorong produk-produk dalam negeri agar dicintai masyarakat Indonesia. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah ingin agar masyarakat bisa menjadi konsumen yang loyal terhadap produk-produk dalam negeri. Dengan demikian, produk buatan negeri pun bisa bangkit dan menguasai pasar.
ADVERTISEMENT
Menurut Lutfi dalam kampanye BBI ini, pihaknya melihat ada dua sektor yang punya potensi cemerlang untuk bisa mendapatkan pangsa pasar dalam negeri. Kedua sektor tersebut adalah busana muslim dan makanan halal.
“Yang pertama, busana muslim. Ini semestinya bisa mendapatkan pasar yang loyal pasar, yang sangat dinamis, pasar yang baik. Dan pasar yang menjanjikan pertumbuhkembangan daripada produk lokal tersebut,” ujar Lutfi dalam Diskusi Online 50 Tahun Tempo: Bangga Dengan Belanja Barang Buatan Indonesia, Senin (31/5).
Menurut Lutfi, mayoritas masyarakat Indonesia beragam muslim sehingga busana muslim menjadi kebutuhan tersendiri. Lutfi mengisahkan, busana muslim sempat menapaki masa kejayaannya pada medio 2016-2018. Saat itu busana muslim khususnya hijab dengan bros menjadi trendsetter tidak hanya di Indonesia saja tapi juga di Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
“Busana muslim hijab pakai bros itu bisa menguasai pasar 2016-2018. Busana ini jadi trendsetter bukan hanya Indonesia tapi juga di Malaysia dan Singapura. Ini menujukkan bagaimana barang-barang ini bisa jadi barang ekspor yang menjanjikan bagi usaha kita,” ujarnya.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
Selain fashion, potensi besar juga dipegang sektor makanan dan minuman halal. Menurut Lutfi, sektor mamin halal juga punya potensi besar melihat ada sebanyak 1,7 miliar penduduk muslim di negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Dari 1,7 miliar penduduk tersebut, sebanyak 53,3 persen merupakan penduduk usia muda. “Dan ini menjadikan satu rantai bahwa kalau kita bisa menguasai pasar Indonesia, kita juga bisa menguasai pasar Islam. Jadi ini merupakan kegiatan yang luar biasa dan kita perlu kerjakan dengan baik,” ujar Lutfi.
ADVERTISEMENT
Adapun berdasarkan data Kemendag, selama ini Brasil merupakan eksportir terbesar produk makanan ke negara OKI dengan pangsa 10,51 persen, diikuti Thailand 8,15 persen, Turki 5,76 persen, India 5,5 persen, RRC 4,97 persen sementara Indonesia di urutan ke-20 dengan pangsa 1,86 persen.
Seorang pekerja menyiapkan makanan di Kedai Yong Bengkalis yang sudah mengantongi sertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI). Foto: ANTARA FOTO/FB Anggoro
Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia diprakarsai oleh 14 kementerian/lembaga yang dikoordinir oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Tujuan gerakan ini adalah untuk mengembangkan industri kreatif produk-produk Indonesia agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Gerakan yang diresmikan oleh Jokowi pada 14 Mei 2020 silam ini merupakan bentuk gotong royong bersama dalam menggerakkan perekonomian nasional melalui penyediaan ruang yang lebih besar bagi para pelaku usaha untuk berkarya dan memasarkan produknya.
ADVERTISEMENT