Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kapan Suspensi Saham Garuda Indonesia Dicabut? Ini Kata Dirut Perusahaan
12 Agustus 2022 21:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) buka suara terkait pembukaan kembali saham yang saat ini masih digembok atau di-suspend oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih terus berkomunikasi dengan BEI.
“Jadi banyak hal yang perlu disepakati atau dipastikan sebelum suspensi itu diangkat,” ungkapnya usai RUPSLB di Jakarta, Jumat (12/8).
Adapun saham Garuda Indonesia sudah disuspensi oleh BEI sejak 18 Juni 2021 lalu, lantaran penundaan pembayaran kupon sukuk.
Irfan juga menyebut, pembukaan suspensi saham itu tidak melulu berkaitan dengan rencana perseroan yang ingin melakukan penerbitan saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun.
“Kalau menganalogikan ini ada kaitannya dengan rights issue itu kurang tepat karena bisa jadi ada alasan-alasan lain yang perlu disepakati dan dipenuhi Garuda agar suspensi saham itu dicabut,” tambah dia.
ADVERTISEMENT
“Jadi sabar aja ada banyak diskusi dan kita punya kepentingan bersama bahwa pengangkatan suspensi saham ini berkaitan dengan kepentingan banyak pihak termasuk pemegang saham publik,” tegas Irfan.
Syarat dari BEI
Sebelumnya Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia menyampaikan bursa sedang melakukan penelaahan terhadap keterbukaan informasi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Penelaahan ini termasuk salinan perjanjian perdamaian final yang akan disampaikan oleh Perseroan.
"Terkait pembukaan suspensi GIAA, maka bursa akan melakukan pembukaan suspensi saham GIAA apabila penyebab dilakukannya suspensi telah dipenuhi seluruhnya oleh Perseroan yaitu penjelasan terhadap restrukturisasi utang Perseroan, termasuk sukuk," ujar Nyoman melalui pesan singkat, Jumat, 8 Juli 2022 lalu.
Nyoman juga mengatakan BEI tengah mempertimbangkan Garuda Indonesia untuk melaksanakan Public Expose Insidentil.
ADVERTISEMENT