Kartu Prakerja Dinilai Dorong Pemulihan Ekonomi, Perlu Dilanjutkan

16 April 2021 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi daftar kartu Prakerja. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Pembukaan Kartu Prakerja semester pertama tahun ini telah berakhir dengan pengumuman penerima gelombang 16 pada akhir Maret lalu. Sebanyak 2,7 juta peserta tercatat pada semester I 2021.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, masih ada peserta yang tidak melakukan pembelian pelatihan pertama hingga batas waktu, sehingga status kepesertaan dicabut.
Rencananya, kuota yang dicabut dari gelombang sebelumnya itu akan dialokasikan untuk pembukaan gelombang 17.
Ekonom Center of Reform of Economics (CORE), Yusuf Rendy mengatakan, program Kartu Prakerja layak dilanjutkan. Menurutnya, program ini membantu pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi nasional.
Yusuf menuturkan, manfaat yang diterima peserta berupa pelatihan keterampilan dan bantuan tunai, menjadi kunci dalam keberhasilan program Kartu Prakerja.
“Jadi dari ukuran ini, sebenarnya program ini berhasil menjadi salah satu program pemerintah yang mendorong proses pemulihan ekonomi di tahun lalu. Saya kira jika tahun ini dilanjutkan juga akan ikut mendorong proses pemulihan ekonomi,” kata Yusuf kepada kumparan, Jumat (16/4).
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, proses pemulihan ekonomi terjadi sejak program Kartu Prakerja pertama kali diluncurkan pada tahun lalu. Untuk itu, menurutnya tidak tepat apabila program ini dihentikan atau dihapuskan.
“Terlepas dari kontroversinya, saya kira kurang tepat kalau program ini dihentikan, apalagi dari konteks upaya pemerintah dalam melakukan pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Meski begitu, dia menjelaskan masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada Kartu Prakerja. Di antaranya, program pelatihan yang perlu ditambah hingga proses verifikasi penerima yang perlu diperketat agar lebih tepat sasaran.
Menurut dia, untuk mengukur keberhasilan program Kartu Prakerja secara menyeluruh pun diperlukan waktu. Komponen pengukurannya mulai dari angka pengangguran yang menurun, peningkatan keterampilan kerja, hingga pekerja yang naik kelas ke sektor formal.
ADVERTISEMENT
“Apakah misalnya pengangguran di Indonesia akan mengalami penurunan. Kemudian apakah ada terjadi peningkatan proporsional kepada para pekerja yang tadinya bekerja di sektor informal kemudian naik kelas jadi sektor formal, ini merupakan beberapa ukuran yang bisa dinilai dari keberhasilan kartu prakerja ini,” tambahnya.
Sebelumnya, Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja menyatakan pembukaan pendaftaran Kartu Prakerja gelombang 17 akan dilakukan apabila ada status kepesertaan yang dicabut.
Head of Communications PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan, keberlanjutan program juga akan menunggu kepastian anggaran. Sebab, total anggaran yang sudah definitif adalah sebesar Rp 10 triliun, yang dialokasikan pada semester I tahun ini dengan 2,7 juta peserta.
“Kartu Prakerja gelombang 17 akan dibuka bila ada kepesertaan dari gelombang 12-16 yang dicabut, karena tidak membeli pelatihan pertama dalam waktu 30 hari sejak mereka ditetapkan sebagai penerima Kartu Prakerja," kata Louisa.
ADVERTISEMENT