Karyawan Pegadaian Meninggal karena Virus Corona

2 April 2020 22:52 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang pekerja kamar mayat menyiapkan peti mati untuk korban wabah coronavirus COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/4). Foto: REZAS / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang pekerja kamar mayat menyiapkan peti mati untuk korban wabah coronavirus COVID-19 di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/4). Foto: REZAS / AFP
ADVERTISEMENT
Salah seorang karyawan PT Pegadaian (Persero) meninggal dunia, diduga karena terjangkit virus corona COVID-19. Sebelumnya, karyawan di Divisi Strategic Human Capital (SHC) itu masih aktif bekerja hingga 18 Maret 2020 lalu.
ADVERTISEMENT
Tapi Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian (Persero), R. Swasono Amoeng Widodo, tak mengungkapkan identitas karyawan yang meninggal pada Rabu (1/4) kemarin.
"Kami semua kehilangan sosok seorang pekerja keras yang selama ini bekerja dengan dedikasi tinggi. Kabar meninggalnya beliau tentu sangat mengejutkan kami semua, mengingat saat terakhir bekerja pada Rabu, 18 Maret 2020 yang bersangkutan masih tampak sehat,” kata Amoeng melalui pernyataan resmi, Kamis (2/4).
Terkait dengan COVID-19, Amoeng menjelaskan Pegadaian sudah berusaha untuk mengurangi risiko karyawan terkena virus corona, dengan cara meningkatkan daya tahan tubuh melalui vaksinasi influenza secara bertahap sesuai ketersediaannya.
Pegadaian Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
Vaksinasi influenza untuk tahap pertama diberikan kepada seluruh karyawan baik tetap maupun outsource yang berada di Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Jakarta serta kantor layanannya.
ADVERTISEMENT
Menurut Amoeng, sejak 19 Maret 2020 manajemen sudah menerapkan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH). Hingga sekarang 90 persen dari karyawan di Kantor Pusat sudah melakukan WFH.
Bahkan sejak isu COVID-19 merebak, PT Pegadaian sudah membentuk gugus penanganan COVID-19 di tingkat pusat dan wilayah, dikenal dengan command centre penanggulangan COVID-19. Tugas utama command center tersebut melakukan aktivitas meliputi preventif, kuratif, BCM (Business Continuity Management), mengkomunikasikan baik kepada internal maupun eksternal, serta selalu memperbaharui informasi status ODP, PDP, suspect COVID-19.
*****
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!